Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bunuh Anjing dan Kucing untuk Dijual Dagingnya, Pasangan di Vietnam Ditahan

Kompas.com - 15/06/2020, 17:54 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

HANOI, KOMPAS.com - Pasangan di Vietnam dilaporkan ditahan, setelah mereka dituduh meracuni puluhan ekor anjing dan kucing peliharaan untuk dijual dagingnya.

Kabar itu terjadi di tengah upaya pemerintah setempat menangkal para penculik hewan peliharaan, yang bakal menjual daging ke restoran atau toko.

Dinikmati bersama bir atau arak beras, daging anjing disebut sangat lezat di beberapa tempat di Vietnam. Sementara kucing juga muncul pada beberapa menu.

Baca juga: Kota Shenzhen di China Jadi yang Pertama Larang Konsumsi Daging Anjing dan Kucing

Namun di bagian lain, kedua hewan itu sangat disayang dan dijadikan peliharaan oleh banyak keluarga, dilasnir dari AFP Senin (15/6/2020).

Pada Minggu (14/6/2020), warga di Provinsi Thanh Hoa, sekitar 200 km dari Hanoi, menemukan bangkai kucing peliharaan mereka tercecer di jalan.

Situs berita VNExpress memberitakan, warga segera melapor ke polisi yang kemudian menangkap seorang pria dan perempuan yang "mengumpulkan bangkai itu di kantong".

Media lokal lain melaporkan, dari pasangan itu, polisi menemukan sianida dan alat untuk memotong 30 ekor hewan itu di kontrakan mereka.

Keduanya kemudian mengaku sengaja meracuni anjing dan kucing di beberapa tempat, dan mengirimnya ke provinsi lain untuk dijual.

Kelompok perlindungan hewan internasional sejak lama sudah menyerukan agar pemerintah Vietnam menghentikan praktik memakan hewan yang dijadikan peliharaan.

Baca juga: Ketahuan Jual Daging Kucing, Pria Kenya Dikirim ke Penjara

Namun, Hanoi menolak desakan dari kelompok penyayang binatang, dengan bisnis tetap berjalan. Penegak hukum sendiri tak berkomentar atas laporan tersebut.

Berdasar laporan Four Paws, setidaknya terdapat 30 juta anjing dibunuh, dan dagingnya diperjualbelikan setiap tahun di Asia, termasuk Vietnam, China, dan Kamboja.

Kelompok tersebut menuturkan meski jumlah kucing yang dibunuh untuk dikonsumsi tidak diketahui, diyakini angkanya juga berada di kisaran jutaan.

Pada 2018, pemerintah kota Hanoi melarang warganya agar mengurangi konsumsi anjing. Selain dianggap merusak citra, juga bisa menyebarkan rabies.

Praktik pencurian dua binatang tersebut terus terjadi, meski dalam beberapa tahun terakhir pihak berwajib terus menangkapi mereka.

Para penculik anjing sering menuai kemarahan dari warga setempat, di mana ada satu pelaku yang dihajar sampai mati oleh publik setempat.

Baca juga: Di Vietnam, Daging Kucing Jadi Santapan Favorit

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com