Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/08/2020, 16:02 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

PORT LOUIS, KOMPAS.com - Mauritius menghadapi darurat lingkungan setelah sebuah kapal kargo curah MV Wakashio kandas dan menumpahkan bahan bakarnya ke lautan.

“Kami berada dalam situasi krisis lingkungan,” kata Menteri Lingkungan Mauritius Kavy Ramano sebagaimana dilansir dari The Guardian Jumat (7/8/2020).

Sementara itu Menteri Perikanan Mauritius Sudheer Maudhoo mengatakan insiden tersebut merupakan insiden pertama kali yang dihadapi negara itu.

Maudhoo menambahkan Mauritius tidak memiliki perlengkapan yang mencukupi untuk mengatasi masalah tersebut.

Para menteri mengatakan semua upaya menstabilkan kapal telah gagal karena gelombang laut yang ganas dan upaya untuk memompa minyak juga gagal.

Baca juga: 21.000 Ton Minyak Tumpah di Siberia, AS Ingin Bantu Bersih-bersih

Para ahli ekologi khawatir kapal itu bisa pecah dan akan menyebabkan kebocoran yang lebih parah.

Jika hal itu benar-benar terjadi, maka akan berpotensi menimbulkan kerusakan dahsyat di sepanjang garis pantai pulau itu.

"Kementerian telah diberitahu bahwa adanya pelanggaran di kapal MV Wakashio dan ada kebocoran minyak," kata pernyataan kementerian lingkungan.

Masyarakat Mauritius, termasuk nelayan dan operator perahu, diminta untuk tidak mendekati dan menjelajahi pantai dan laguna Blue Bay, Pointe d'Esny, dan Mahebourg.

Kapal MV Wakashio dimiliki sebuah perusahaan Jepang tetapi berbendera Panama, kandas pada 25 Juli dan awak kapalnya telah dievakuasi.

Baca juga: Rekor Telur Orak-arik Terbesar di Dunia Pecah di Mauritius

Saat kapal itu kandas, MV Wakashio tidak membawa muatan. Minyak yang bocor berasal dari retakan di lambung kapal.

Dilansir dari Reuters, Sabtu (8/8/2020) minyak yang tumpah dari kapal yang kandas di terumbu karang itu menciptakan bencana ekologi, membahayakan karang, ikan, dan kehidupan laut lainnya.

Perdana Menteri Mauritius Pravind Kumar Jugnauth mengumumkan keadaan darurat lingkungan dan memohon bantuan internasional.

"Tenggelamnya Wakashio merupakan bahaya bagi Mauritius," kata Jugnauth.

Kelompok aktivis lingkungan Greenpeace mengatakan tumpahan itu kemungkinan besar merupakan salah satu krisis ekologi paling mengerikan yang pernah dialami Mauritius.

Baca juga: Hadapi Korupsi Lintas Negara, KPK Kerjasama dengan ICAC Mauritius

"Ribuan spesies di sekitar laguna yang masih asli di Blue Bay, Pointe d'Esny, dan Mahebourg berisiko tenggelam di lautan polusi, dengan konsekuensi mengerikan bagi ekonomi, ketahanan pangan, dan kesehatan Mauritius," kata Greenpeace dalam sebuah pernyataan.

Presiden Perancis Emmanuel Macron mengatakan Perancis mengirimkan tim spesialis dan peralatan untuk membantu Mauritius menangani tumpahan minyak.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com