Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanah Longsor India, 43 Orang Dilaporkan Tewas dan Puluhan Hilang

Kompas.com - 10/08/2020, 12:27 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

IDUKKI, KOMPAS.com – Sebuah perkebunan teh di India longsor pada Jumat (7/8/2020) yang menyebabkan puluhan orang tewas.

Hingga Minggu (9/8/2020), jumlah jenazah yang berhasil ditemukan sebanyak 43 jenazah.

Hampir 24 orang dikhawatirkan masih terjebak akibat longsor tersebut sebagaimana dilansir dari Al Jazeera, Senin (10/8/2020).

Tanah longsor tersebut disebabkan oleh hujan lebat yang mengguyur wilayah Idukki, Negara Bagian Kerala, India, pada Jumat dini hari. Saat itu para pekerja sedang tidur.

Baca juga: Impian Para Penambang Batu Giok Myanmar yang Lenyap karena Longsor

“Operasi penyelamatan kami hentikan sementara pada Jumat karena hujan lebat. Operasi akan terus dilanjutkan sampai mayat terakhir ditemukan,” kata seorang pejabat Idukki H Dineshan kepada Reuters.

Sebelumnya, pada 2018, Kerala dilanda banjir bandang terparah dalam seabad.

Ratusan orang terbunuh akibat bencana tersebut. Di antara korban yang tewas itu banyak yang berasal dari Idukki.

Idukki terletak sekitar sekitar 250 kilometer dari ibu kota negara bagian Kerala, Thiruvananthapuram.

Baca juga: Tanah Longsor dan Banjir Besar Terjang Jepang, Tewaskan Sekitar 18 Orang

Pada Jumat malam, pesawat Air India Express IX 1344 yang mengangkut 190 orang dari Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), jatuh dan patah menjadi dua bagian.

Pesawat tergelincir keluar landasan akibat cuaca hujan badai saat itu. Jumlah korban tewas mencapai 18 orang dan puluhan lainnya luka-luka.

Departemen Meteorologi India memperkirakan hujan lebat masih mengguyur Kerala pada Minggu.

Akibatnya, departemen tersebut memberikan peringatan merah untuk Idukki bersama dengan dua distrik Kerala lainnya, Wayanad dan Mallapuram.

Baca juga: Anak Korban Longsor Tambang Batu Giok: Tolong Kembalikan Ayahku

Kementerian Dalam Negeri India menyebutkan sedikitnya 780 orang tewas akibat bencana yang berkaitan dengan musim hujan sejak akhir Mei hingga awal Agustus.

Bencana tersebut meliputi banjir bandang, longsor, bangunan runtuh, tersengat listrik, pohon tumbang, dan petir.

Di tempat lain, lebih dari 300 orang tewas dalam banjir dan tanah longsor di wilayah timur India, timur laut India, Bangladesh, dan Nepal beberapa pekan terakhir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com