Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aksi Demo di Thailand Meluber ke Kota-kota Lain

Kompas.com - 09/08/2020, 21:08 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

BANGKOK, KOMPAS.com – Ribuan orang bergabung ke dalam unjuk rasa anti-pemerintah yang meluas ke beberapa kota di Thailand pada Minggu (9/8/2020).

Mereka ikut menyuarakan protes sehari setelah aksi serupa pecah di ibu kota Thailand, Bangkok, yang menyerukan pemilihan umum dan reformasi konstitusi.

Pada Sabtu (8/8/2020), lebih dari 1.000 orang melakukan protes di Bangkok setelah pengacara hak asasi manusia (HAM) Anon Nampa dan aktivis mahasiswa Panupong Jadnok ditangkap dan ditahan.

Mereka kemudian dibebaskan dengan jaminan sebagaimana dilansir dari Reuters, Minggu.

Baca juga: Salah Sebut Thailand sebagai Thighland, Trump Diejek di Internet

Demonstrasi meluber ke jalan-jalan di Thailand, menyerukan pencopotan Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha.

Menurut para aktivis, sebuah konstitusi militer menjamin kemenangan partai Prayuth pada pemilihan umum 2019.

Akhir-akhir ini, aksi protes di Thailand sendiri telah berlangsung selama berpekan-pekan

Serikat Mahasiswa Thailand dalam sebuah unggahan Facebook mengatakan bahwa tiga aktivis mahasiswa ditahan di sebuah kantor polisi.

Baca juga: Cucu Bos Red Bull Lolos Hukuman Usai Tabrak Lari, Thailand Adakan Penyelidikan Baru

Kelompok itu menyatakan tiga aktivis itu ditahan agar tidak bisa mengikuti aksi unjuk rasa di Kota Phitsanulok, wilayah utara Thailand.

Sementara itu pihak berwenang membantahnya.

“Tidak ada apa-apa di sini, siapa yang bisa menahan mereka? Atas dasar apa kami dapat menahan mereka?" ujar Direktur Sub Divisi 31 Polisi Patroli Perbatasan, Wisarnpong Soikunbodi.

Di Chiang Mai, tempat Anon akan berpidato pada Minggu, sekitar 50 polisi mengamati protes tersebut.

Baca juga: Polisi Thailand Kewalahan Tangani Monyet Gila Seks yang Menguasai Kota Lopburi

Hal itu diungkapkan oleh grup Thai Lawyers for Human Rights dalam sebuah unggahan di akun Twitter mereka.

Para pelajar mengatakan mereka merencanakan lebih banyak orang yang ikut unjuk rasa di Bangkok pada Senin (10/8/2020).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Global
Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Global
Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Global
Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Global
 Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Global
Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Global
WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

Global
Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Global
Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Global
Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Global
Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Internasional
Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Global
Bagaimana Rencana 'The Day After' Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Bagaimana Rencana "The Day After" Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Internasional
Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Global
Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis 'Habisi Mereka' di Rudal Israel...

Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis "Habisi Mereka" di Rudal Israel...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com