Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/08/2020, 20:59 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber Daily Mail

GUANGZHOU, KOMPAS.com - Sebuah rumah di China menjadi viral lantaran diapit jalan layang atau flyover.

Sang pemilik rumah menolak menjualnya ke pemerintah selama 10 tahun.

Bangunan itu adalah salah satu dari banyak contoh "rumah paku" di China atau "dingzihu" dalam bahasa Mandarin, di mana pemilik rumah menolak kompensasi dari developer atas pembongkarannya.

Baca juga: Rumah Tipis Dijual Rp 3,9 M, Netizen Pertanyakan Cara Tinggal di Sana

Video yang dirilis media lokal menunjukkan rumah itu diapit dua jalur jalan layang Haizhuyong Bridge, yang baru dibuka di kota metropolitan Guangzhou, Provinsi Guangdong.

Rumah satu lantai itu seluas 40 meter persegi dan terletak tepat di tengah jalan layang yang terdiri dari empat lajur, demikian laporan stasiun tv Guangdong.

Pemilik rumah yang dikenal dengan nama belakang Liang mengatakan, dia tidak mau pindah karena rumah pengganti yang ditawarkan pemerintah lokasinya tidak ideal.

Ia menambahkan, dirinya santai saja dengan konsekuensi yang dihadapinya kini dan tidak memikirkan dengan anggapan orang lain.

Baca juga: Polisi Temukan Ruang Bawah Tanah di Rumah Tersangka Penculikan Madeleine McCann

"Anda pikir lingkungan ini buruk, tetapi saya merasa tenang, membebaskan, menyenangkan, dan nyaman," katanya dikutip dari Daily Mail.

Orang dalam mengatakan ke stasiun tv tadi, bahwa Nyonya Liang meminta empat apartemen dari pemerintah, tetapi dia hanya dijanjikan dua.

Kemudian dalam wawancara lain yang direkam oleh Pear Video, Nyonya Liang mengklaim pemerintah menawarinya tempat tinggal pengganti di sebelah kamar mayat, dan itulah alasannya dia tak mau pindah.

Rumah di tengah jalan layang Haizhuyong Bridge, di kota Guangzhou, Provinsi Guangdong, China.WEIBO via DAILY MAIL Rumah di tengah jalan layang Haizhuyong Bridge, di kota Guangzhou, Provinsi Guangdong, China.
Rumah di tengah jalan layang ini langsung viral di media sosial China, Weibo. Foto-foto dan videonya banyak beredar di sana.

Baca juga: Cinlok di Sekolah, Guru SMA Kepergok Berhubungan Seks dengan Muridnya di Rumah

Pada Kamis (6/8/2020) pemerintah distrik Haizhu mengatakan, para pejabat menetapkan lahan di Jalan Huandao untuk dihancurkan pada 2010, guna membangun jalan layang Haizhuyong Bridge, menurut laporan dari Guangzhou Daily.

Nyonya Liang adalah satu-satunya orang yang masih tinggal di sana. Dulu, total ada 47 rumah tangga dan 7 perusahaan di area itu.

Semuanya sudah pindah pada September 2019 kecuali rumah Nyonya Liang, kata para pihak berwenang.

Pihak berwenang juga mengklaim telah menawari Nyonya Liang banyak pilihan apartemen serta skema kompensasi tunai, tetapi dia menolak semuanya.

Mereka menambahkan, para insinyur sudah menghitung faktor keselamatan sebelum membangun jalan layang itu.

Sementara itu pemerintah berjanji untuk terus berkomunikasi dengan Nyonya Liang.

Baca juga: Bikin Merinding, Rumah ala Lokasi Uji Nyali Dijual Rp 11 Miliar

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber Daily Mail

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com