Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemhan Jerman Sesalkan Penarikan Pasukan AS dari Jerman

Kompas.com - 01/08/2020, 12:33 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

BERLIN, KOMPAS.com – Menteri Pertahanan Jerman pada Jumat (31/7/2020) menyesalkan penarikan hampir 12.000 tentara Amerika Serikat (AS) dari Jerman.

Pada Rabu (29/7/2020) Kementerian Pertahanan AS berencana untuk memulangkan sekitar 6.400 personelnya dan menyebar sekitar 5.600 personelnya ke negara-negara di Eropa.

Seluruh personel yang dirotasi AS tersebut bertugas di Jerman sebagaimana dilansir dari Associated Press, Jumat.

Rencana tersebut menjawab keinginan Presiden AS Donald Trump untuk menarik sebagian besar pasukannya dari Jerman.

Trump berdalih penarikan pasukan tersebut dilandaskan atas dasar anggaran pertahanan AS.

Baca juga: Polisi Jerman Tangkap Wanita Anggota ISIS

Ke depan, Kementerian Pertahanan AS berencana hanya menyisakan 24.000 tentaranya di Jerman.

Menteri Pertahanan Jerman Annegret Kramp-Karrenbauer menekankan perlunya integrasi negara-negara di Eropa untuk menanggapi penarikan pasukan AS dari Jerman tersebut.

Itu karena Jerman saat ini menjabat sebagai pemimpin bergilir Uni Eropa. Sehingga integrasi dari negara-negara di Eropa dapat menjawab tantangan keamanan dan pertahanan Eropa ke depan.

"Kami menjaga kepentingan Jerman dan Eropa ke depan," kata Kramp-Karrenbauer dalam sebuah pernyataan.

Baca juga: Tegas, Jerman Tolak Usulan agar Rusia Masuk G7

Dia menambahkan ke depan Eropa dihadapkan dengan kemandirian dalam memastikan keamanan dan pertahanan di kawasan itu.

Dia tidak bisa memungkiri rencana penarikan pasukan AS dari Jerman tersebut merupakan hal yang dia sesalkan.

Untuk itu, Kramp-Karrenbauer akan membahas rencana pertahanan Jerman ke depan dengan mengundang pemimpin daerah dari seluruh wilayah di Jerman.

Politikus senior dan Partai Sosial Demokrat Jerman Rolf Muetzenich mengatakan perjanjian alat utama sistem pertahanan (alutsista) harus dievaluasi dengan cara yang baru.

Baca juga: Pesawat Jatuh Tabrak Rumah di Jerman, Meledak dan Keluar Bola Api

 Muetzenich mengatakan kepada harian Sueddeutsche Zeitung bahwa ketidakteraturan dan tekanan tidak bisa menjadi dasar untuk bekerja sama dalam kemitraan.

Komentar Muetzenich dikritik oleh Partai Uni Demokratik Kristen Jerman (CDU).

Salah satu anggota parlemen Jerman dari CDU Roderich Kiesewetter mengatakan tidak ada alutsista yang terjangkau dan memadai dari Eropa untuk menggantikan alutsista dari AS.

Anggota parlemen lain, Henning Otte, mengatakan Partai Sosial Demokrat Jerman seharusnya tidak berbicara alienasi lebih lanjut dalam aliansi.

Selain itu, Menteri Pertahanan AS Mark Esper mengatakan Pentagon juga sedang berencana untuk memindahkan Komando Afrika AS keluar dari Jerman.

Baca juga: Negara Bagian Jerman Ini Larang Murid Pakai Burka dan Niqab di Sekolah

Komando Afrika mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Jumat bahwa pihaknya telah diberitahu untuk merencanakan kepindahan.

Pernyataan itu menambahkan kepindahan akan mungkin akan memakan waktu beberapa bulan untuk mengembangkan opsi, mempertimbangkan lokasi, dan mengambil keputusan.

Komando Afrika didirikan di Stuttgart, Jerman, pada 2008 setelah tidak dapat menemukan lokasi di Afrika.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Global
Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com