Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Bayi Dilempar dan Ditembak di Udara", Cerita Napi yang Kabur dari Kamp Konsentrasi Nazi Jerman

Kompas.com - 27/07/2020, 18:11 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber The Sun

KOMPAS.com - Seorang narapidana Nazi Jerman yang selamat dari peristiwa Holocaust, Murray Scheinberg menceritakan apa yang disaksikannya selama 6 tahun berada di penjara 'neraka' Nazi dalam buku berjudul First One In, Last One Out.

Salah satu peristiwa mengerikan yang tidak pernah dia lupa adalah ketika seorang petugas Nazi membunuh bayi usia 6 bulan yang direnggut dari ibunya.

Petugas itu melempar bayi tak berdosa ke udara setelah mencibir, "Jika kamu tidak bisa berjalan, kamu maka kamu akan terbang." 

Dia kemudian mengarahkan senjata, menarik pelatuk dan menembak bayi itu. Ketika ibu dari bayi itu pingsan karena syok melihat peristiwa yang tidak manusiawi tersebut, sang ibu juga ditembak mati di kepala.

Baca juga: Buku Harian Nazi Ungkap Lokasi Harta Karun Perang Dunia II, Terkubur di Bawah Istana

Peristiwa itu, terjadi pada 1944 di kamp kematian Auschwitz. Dan itu terus menghantui Murray sampai dia meninggal pada 1996 silam.

Keponakan perempuan Murray, Marilyn Shimon yang menuliskan cerita dari sang paman dalam buku tersebut mengungkapkan keberanian sang paman yang berjuang melampaui lebih dari setengah dekade kelaparan dan penyiksaan setelah ditangkap pasukan pemimpin Nazi, Adolf Hitler.

Enam tahun 'neraka Nazi'

Murray Scheinberg adalah seorang pengusaha asal Polandia. Dia terpaksa bertahan selama hampir 6 tahun di Auschwitz, lubang neraka Nazi lainnya.

Pada 1940, dia menjadi salah satu dari 8 orang Yahudi pertama yang dikurung di Auschwitz. Belakangan, dia diketahui menjadi salah satu yang terakhir melarikan diri dari kamp konsentrasi di Dachau, dengan bantuan seorang perwira Jerman.

Selama masa penahanannya, dia dipaksa untuk menyaksikan penembakan 'Tembok Maut' secara rutin dan mengikuti permainan Nazi yang tidak waras, seperti "berjalan" dengan tulang punggung menjadi alas sementara kedua kaki diangkat ke udara.

Marilyn, keponakan Murray mengatakan sebagaimana dikutip The Sun, "Cerita paman saya ini unik, dia menjadi orang pertama yang masuk kamp konsentrasi sekaligus menjadi yang terakhir keluar (melarikan diri)."

Baca juga: Terlibat Bunuh 5.232 Yahudi di Kamp Nazi Jerman, Kakek 93 Tahun Ini Beberkan Kisahnya

Marilyn sendiri adalah mantan guru dan kini tinggal di New York, Amerika Serikat (AS).

"Sewaktu kecil, saya sering mengunjunginya dan dia menceritakan cerita yang sama. Dia sangat emosional, dia menangis, menjerit," ujar Marilyn.

Dia menambahkan, "Setiap kali dia bercerita, dia akan berdiri dan menunjukkan semua bekas luka di tubuhnya dan berkata, 'lihat apa yang mereka berbuat padaku' dan dia menunjukkan kepada kami tato angka 31321 di tangannya."

Angka tato di tangan Murray Scheinberg adalah angka yang dimiliki setiap tahanan Nazi.

"Dia selalu mengatakan kepada kami, 'Jika aku melihat Nazi, aku akan langsung menembaknya, tidak perlu dipertanyakan lagi,'. Dia selalu begitu, sampai dia meninggal."

Murray menghabiskan sisa hidupnya di California, AS setelah tentara AS menemukannya bersembunyi di sebuah parit di luar tembok kamp konsentrasi Dachau, dikelilingi oleh urine dan tinjanya sendiri pada 1945.

Baca juga: Eks Penjaga Kamp Konsentrasi Nazi Terbukti Bunuh 5.000 Tahanan di Usia 93 Tahun

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Biden Menyesal AS Kirim Senjata ke Israel yang Menewaskan Warga Palestina

Biden Menyesal AS Kirim Senjata ke Israel yang Menewaskan Warga Palestina

Global
AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

Global
[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

Global
Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Global
Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Global
Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Global
Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Global
Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Global
India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

Global
Kepala Propaganda yang Melayani Ketiga Pemimpin Korea Utara Meninggal

Kepala Propaganda yang Melayani Ketiga Pemimpin Korea Utara Meninggal

Global
Jika Pasukan Perancis Dikirim ke Ukraina, Rusia Anggap Sasaran Sah

Jika Pasukan Perancis Dikirim ke Ukraina, Rusia Anggap Sasaran Sah

Global
Israel Buka Lagi Penyeberangan Kerem Shalom untuk Bantuan ke Gaza

Israel Buka Lagi Penyeberangan Kerem Shalom untuk Bantuan ke Gaza

Global
Di Museum Australia, Ada Toilet Khusus Perempuan

Di Museum Australia, Ada Toilet Khusus Perempuan

Global
Israel Buru Hamas dalam Serangan Besar-besaran di Rafah

Israel Buru Hamas dalam Serangan Besar-besaran di Rafah

Global
Malaysia Akan Hadiahkan Orangutan kepada Negara Pembeli Minyak Sawit, Serupa Diplomasi Panda dari China

Malaysia Akan Hadiahkan Orangutan kepada Negara Pembeli Minyak Sawit, Serupa Diplomasi Panda dari China

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com