Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Asal-usul Batu Stonehenge? Akhirnya Peneliti Memecahkannya

Kompas.com - 30/07/2020, 23:39 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

LONDON, KOMPAS.com - Misteri asal-usul batu berusia 5.000 tahun yang tersusun di Situs Warisan Dunia Unesco, Stonehenge, akhirnya terpercahkan setelah para peneliti melakukan pengujian geokimia.

Melansir New York Post pada Rabu (29/7/2020), Ahli geomorfologi University of Brighton, Inggris, David Nash dan rekan-rekannya telah mengidentifikasi 50 dari 52 batu besar atau disebut dengan sarsen.

Para peneliti mengumumkan pada Rabu (29/7/2020) bahwa identifikasi asal-usul sarsen dilakukan dengan menganalisis komposisi kimia batu hingga 15 mil (25 kilometer) dari monumen di West Wood, Wiltshire.

Baca juga: Seorang Pria Kulit Hitam di Inggris Ditabrak Lari hingga Alami Cedera Serius

Penemuan Nash dan timnya didasarkan pada analisis fragmen batu sarsen yang dihilangkan dari Stonehenge pada akhir 1950-an selama upaya konservasi.

Potongan diekstraksi ketika konservator memasang batang logam untuk menstabilkan megalit yang retak.

Fragmen itu pada awalnya diberikan sebagai suvenir kepada Robert Phillips, seorang pria yang bekerja untuk perusahaan yang melakukan upaya stabilisasi megalit Stonehenge.

Baca juga: Berjibaku 5 Jam, Sukarelawan Berhasil Evakuasi Seekor Anjing dari Gunung Tertinggi Inggris

Phillips membawa batu itu bersamanya ketika dia bermigrasi ke Amerika Serikat (AS). Dia kemudian mengembalikan batu itu ke Inggris untuk penelitian pada 2018, sebelum meninggal pada awal tahun ini.

Dengan otoritas yang melarang pengujian destruktif di situs Stonehenge, suvenir lama itu adalah contoh penting bagi para peneliti yang memberi mereka kesempatan untuk melacak unsur geokimia sarsen.

"Saya harap apa yang kita temukan akan memungkinkan orang untuk memahami lebih banyak tentang upaya besar yang dilakukan dalam membangun Stonehenge," kata Nash.

Baca juga: Inggris Tuduh Rusia Lakukan Uji Coba Senjata Luar Angkasa

Sarsens didirikan di Stonehenge pada 2500 SM, dengan yang ukuran tertinggi mencapai 30 kaki (9,1 meter) dan terberat 30 ton.

Stonehenge juga mengandung batuan yang lebih kecil, yang dikenal dengan bluestone.

Batu-batu bluestone itu telah ditelusuri kembali ke Pembrokeshire di Wales, sekitar 150 mil (250 kilometer) jauhnya.

Baca juga: Rusia: AS dan Inggris Telah Memutarbalikkan Fakta

“Batu-batu sarsen membentuk lingkaran luar ikonik dan berada dalam posisi trilithon (dua batu vertikal dengan ambang horisontal di atasnya) di Stonehenge. Mereka luar biasa,” kata Nash.

Para peneliti sekarang akan berusaha memahami bagaimana sarsen dipindahkan dari Wiltshire ke Stonehenge. Diyakini mereka ditarik dengan sistem seperti kereta luncur.

"Bagaimana mereka dipindahkan ke situs masih benar-benar menjadi subjek spekulasi," ujarnya.

"Mengingat ukuran batunya, mereka pasti diseret atau dipindahkan dengan roller ke Stonehenge. Kami tidak tahu rute yang tepat, tetapi setidaknya kami sekarang memiliki titik awal dan titik akhir," tambahnya.

Baca juga: Pengakuan Beatles ISIS Inggris: Tawanan Wanita Dilecehkan Seksual dan Disiksa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com