Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masuk Hagia Sophia untuk Shalat Jumat, Jemaah Diminta Pakai Masker dan Bawa Sajadah

Kompas.com - 24/07/2020, 15:47 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber BBC

ISTANBUL, KOMPAS.com - Orotitas Turki mengimbau jemaah yang masuk Hagia Sophia untuk Shalat Jumat harus mengenakan masker dan membawa sajadah sendiri.

Instruksi itu muncul di tengah kegairahan Muslim setelah bangunan berusia ribuan tahun itu diubah statusnya dari museum menjadi masjid.

"Muslim sangat senang. Setiap orang ingin berpartisipasi dalam pembukaan ini," jelas Gubernur Istanbul, Ali Yerlikaya pada Kamis 923/7/2020).

Baca juga: Shalat Jumat Pertama di Hagia Sophia dalam 86 Tahun, Ornamen Kristiani Ditutup Tirai

Bangunan berusia sekitar 1.500 tahun yang masuk ke dalam situs Warisan Dunia UNESCO itu menjadi museum pada 1934, saat Bapak Modern Turki, Mustafa Kemal Ataturk, berkuasa.

Namun pada awal Juli ini, pengadilan tinggi Turki membatalkan status museum Hagia Sophia, berargumen penggunaannya selain masjid "tidak mungkin secara hukum".

Kemudian Presiden Recep Tayyip Erdogan mengumumkan bangunan yang sempat menjadi Gereja Ortodoks Yunani itu bakal dibuka saat Shalat Jumat (24/7/2020).

Langkah Erdogan itu tidak saja disesalkan oleh para pemuka agama di seluruh dunia, namun juga memantik kemarahan dari Yunani.

Selama ribuan tahun, Hagia Sophia menjadi gereja ortodoks di era Kekaisaran Bizantium, dan difungsikan sebagai masjid ketika Ottoman menaklukkan Konstantinopel di 1435.

Baca juga: Turki Tunjuk 3 Imam untuk Masjid Agung Hagia Sophia, Salah Satunya Profesor Hukum Islam

Seperti apa persiapan Shalat Jumat?

Dalam pidatonya di siaran televisi dilansir BBC, Gubernur Yerlikaya mengimbau para jemaah agar mengenakan masker, membawa sajadah, dan memerhatikan protokol pencegahan Covid-19.

Tim medis juga disiapkan untuk berjaga di sekitar lokasi dalam agenda yang rencananya akan dihadiri langsung oleh Erdogan.

Menteri Bidang Keagamaan Turki, Ali Erbas, menuturkan sekitar 1.000 orang diyakini bisa ditampung setiap kali menunaikan shalat.

Erbas menjelaskan, sejumlah "modifikasi" telah dibuat di dalam, dengan "pengaturan taman" juga disiapkan, seraya menambahkan tempat itu juga buka saat malam.

Sebuah karpet pirus dibentangkan di lantai, dengan ornamen Kristiani dilaporkan ditutupi dengan tirai putih atau dikaburkan pakai teknik pencahayaan.

Scaffolding didirikan di dalam kubah, dengan para pekerja sibuk untuk melaksanakn tugas dalam mengubah bagian interior.

Di antara mosaik Kristen yang diperkirakan bakal dikaburkan menggunakan pencahayaan adalah mosak abad ke-9 Perawan Maria dan Yesus.

Baca juga: Adakan Shalat Jumat Pertama dalam 86 Tahun, Ini 5 Fakta Hagia Sophia

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com