Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Memanas, Tuding Rusia Melakukan Uji Coba Senjata Anti-Satelit Berbasis Luar Angkasa

Kompas.com - 24/07/2020, 12:36 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber CNN

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Militer Amerika Serikat (AS) dan Inggris pada Kamis (23/7/2020), menuding Rusia melakukan uji coba senjata anti-satelit berbasis luar angkasa pada awal bulan ini.

Dikatakan bahwa senjata itu dapat menargetkan objek melalui satelit luar angkasa.

Komando Luar Angkasa AS mengatakan memiliki bukti bahwa Rusia melakukan uji coba non-destruktif dari senjata anti-satelit berbasis luar angkasa.

Melansir CNN pada Rabu (23/7/2020), dikatakan bahwa pada 15 Juli Rusia telah "menyuntikan objek baru ke dalam orbit dari Cosmos 2543", sebuah satelit Rusia yang telah diorbitkan sejak 2019.

Baca juga: Adik Kim Jong Un: Korea Utara Belum akan Berhenti Bikin Senjata Nuklir

"Objek" baru itu dilepaskan di dekat satelit Rusia lainnya, aktivitas yang menurut Komando Luar Angkasa AS "tidak konsisten dengan misi sistem yang dinyatakan sebagai satelit pengawas."

Kepala Direktorat Antariksa Inggris, Wakil Marsekal Udara, Harvey Smyth, menagatakan tindakan Rusia itu mengancam penggunaan ruang luar angksa yang damai dan berisiko menimbulkan ancaman terhadap satelit dan sistem luar angkasa.

"Kami meminta Rusia untuk tidak melakukan pengujian lebih lanjut," kata Smyth dalam sebuah pernyataan.

Tuduhan itu muncul di tengah meningkatnya ketegangan antara Washington dan Moskow terkait sejumlah masalah.

Baca juga: Kompleks Rumah PM Kanada Disusupi Tentara, Pelaku Bawa Senjata Ilegal

Dalam beberapa hari terakhir AS menuduh Rusia melakukan berbagai kegiatan, termasuk serangan siber terhadap organisasi yang terlibat dalam pengembangan vaksin virus corona, pelanggaran hak asasi manusia, dan menggunakan tentara bayaran Rusia untuk mengguncang Libya.

Ketegangan antara AS dengan Rusia telah lama terjadi sejak muncul laporan bahwa operasi Rusia menawarkan insentif tunai kepada para pasukan militan Taliban untuk menyerang AS di Afganistan.

Sementara ini, tudingan terhadap Rusia tersebut adalah kali pertamanya yang dilakukan AS secara terbuka terkait adanya kecurigaan uji coba senjata berbasis luar angkasa.

"Sistem satelit Rusia yang digunakan untuk melakukan uji senjata di orbit ini adalah sistem satelit yang sama dengan yang kami kemukakan tentang awal tahun ini, ketika Rusia bermanuver di dekat satelit pemerintah AS," kata Komandan Komando Antariksa AS dan Kepala Operasi Antariksa Angkatan Udara AS, Jenderal John W "Jay" Raymond.

Baca juga: Arab Saudi Minta Sikap Tegas Internasional soal Embargo Senjata Iran

Raymond mengatakan bahwa uji coba itu adalah bukti lebih lanjut bahwa Rusia tengah berusaha mengembangkan dan menguji sistem berbasis luar angaksa, dan konsisten dengan doktrin militernya untuk menyerang AS dan sekutu yang berbahaya.

AS juga menuduh Rusia melakukan uji coba rudal anti-satelit pada April.

Senjata anti-satelit Rusia dan China disebut-sebut sebagai salah satu alasan mengapa AS membutuhkan cabang militer yang fokus pada ruang angkasa, mendorong pembentukan Angkatan Luar Angkasa yang dipimpin Raymond sekarang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com