Kenyataannya, pekerjaan rumah tangga tak dihitung. Itu dianggap pekerjaan perempuan yang didasari oleh cinta.
Subarna Ghosh berpikir berbeda. Ia melihat ibu dan bibinya mengerjakan semua pekerjaan rumah tangga. "Saya tak ingin seperti itu."
Ketika menikah, persoalan ini tersembunyi di balik ketersediaan asisten rumah tangga.
"Pekerja domestik membantu menjaga kedamaian di rumah kami," katanya. "Pekerjaan rumah tangga dibereskan dan semua tampak damai".
Namun karantina membuat keluarganya berhadapan dengan pekerjaan domestik dan ketimpangan yang disembunyikan di bawah karpet.
Maka itu ia menulis petisi kepada Perdana Menteri Modi.
Perempuan yang tinggal di sekitar Subarna Ghosh menghadapi rasa frustrasi yang sama, tetapi beranggapan suami mereka tak mungkin membantu.
Malahan banyak yang memuji suami mereka yang santai, "Suamiku sangat baik, tak pernah mengeluh apapun yang kumasak untuk mereka," begitu kata Subarna mengutip tetangganya.
Masalah ini sulit dikonfrontasi karena sumbernya dekat dengan orang yang dicintai, kata Subarna Ghosh lagi.
"Ketika yang melakukan adalah ayah, abang atau suamimu, bagaimana caranya menggugat mereka? Namun hal pribadi juga politis, maka kita perlu membicarakannya. Namun di saat yang sama, saya juga harus berperan sebagai istri yang baik."
Ketika ia berkata akan membuat petisi itu, suaminya 'sangat mendukung'.
"Teman-teman suamiku meledek. Kenapa Anda tak bantu saja istrimu, lihat sekarang dia bikin petisi untuk Modi," kata Subarna.
"Ia menjawab, karena pria lebih mendengarkan Modi daripada istri-istri mereka," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.