Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Raja Salman Opname di Rumah Sakit, Ini Penyakit yang Dideritanya

Kompas.com - 21/07/2020, 18:42 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber Al Jazeera

RIYADH, KOMPAS.com - Media pemerintah Arab Saudi menerangkan, Raja Salman menderita radang kandung empedu sehingga harus dirawat di rumah sakit.

Kantor berita Arab Saudi SPA pada Senin (20/7/2020) melaporkan, Raja Salman sedang menjalani pemeriksaan medis di ibu kota, tapi tidak ada detail lain yang diberikan.

Raja Salman kini berusia 84 tahun, dan telah memerintah "Negeri Petrodollar" sejak 2015.

Baca juga: Raja Salman Dibawa ke Rumah Sakit, Ada Apa?

Akibat sang raja dirawat inap di rumah sakit, Perdana Menteri Irak Mustafa Al Kadhimi menunda kunjungannya ke Riyadh.

"Sebagai pengakuan akan pentingnya kunjungan ini dan keinginan untuk menyukseskannya, pemerintahan kami berkoordinasi dengan saudara-saudara kita di Irak telah memutuskan untuk menunda kunjungan itu," tulis Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhad Al Saud di Twitter.

Sementara itu delegasi Irak yang dipimpin Menteri Keuangan Ali Allawi, telah tiba di Arab Saudi pada Minggu (19/7/2020), sebagaimana diwartakan Al Jazeera.

Baca juga: Raja Salman Masuk Rumah Sakit, PM Irak Tunda Kunjungan ke Arab Saudi

Raja Salman menghabiskan lebih dari 2,5 tahun sebagai putra mahkota kerajaan Arab Saudi, dan menjadi wakil perdana menteri pada Juni 2012, sebelum menjadi raja.

Dia juga pernah menjabat sebagai Gubernur Riyadh selama lebih dari 50 tahun.

Pewaris takhtanya adalah putra kandungnya, Mohammed bin Salman (MBS).

Baca juga: Hendak Kudeta Raja Salman, Pangeran Berpengaruh Saudi Ditangkap MBS

Sang putra mahkota sedang banjir pujian, karena melonggarkan pembatasan sosial di kerajaan Muslim konservatif itu, dengan memberikan lebih banyak hak ke wanita dan berjanji untuk menganekaragamkan perekonomian.

Namun dia juga tak luput dari kritik, terutama soal keterlibatan Arab Saudi dalam perang Yaman yang telah berlangsung lama.

Upayanya untuk membungkam para pembangkang dan mengkonsolidasikan kekuasaan dengan menyingkirkan rival, termasuk "aksi bersih-bersih" di kalangan bangsawan dan pengusaha atas tuduhan korupsi, juga dikritik.

Baca juga: Pejabat PBB: Putra Mahkota Saudi Tersangka Utama Pembunuhan Khashoggi

MBS pun mendapat kecaman keras dari dunia atas kasus pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi pada 2018 di konsulat Istanbul, Turki.

Menurut laporan CIA, pembunuhan terjadi atas perintah sang putra mahkota.

MBS menampik tuduhan itu, tetapi mengatakan dia akan memikul "tanggung jawab penuh" sebagai pemimpin de facto kerajaan.

Baca juga: Pembunuhan Khashoggi, Staf Kedutaan Saudi Ungkap Adanya Tusuk Daging

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com