Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dipukuli dan Panen Dihancurkan, Pasangan dari Kasta Rendah India Berniat Bunuh Diri

Kompas.com - 18/07/2020, 19:22 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Daily Mail

BHOPAL, KOMPAS.com - Pasangan dari Dalit, kasta rendah di India, dilaporkan berniat bunuh diri setelah dipukuli dan panen mereka dihancurkan oleh polisi.

Sebuah video yang beredar di media sosial memperlihatkan pasangan itu itu diseret dan disiksa pakai tongkat oleh setengah lusin penegak hukum.

Mereka dipukuli dan diusir dari tanah pemerintah dalam insiden yang terjadi di Negara Bagian Madhya Pradesh, India, pada Selasa (14/7/2020).

Baca juga: Mencintai Gadis Berbeda Kasta, Pemuda Ini Dipukuli Pakai Sepatu

Dilansir Daily Mail Jumat (17/7/2020), keduanya kemudian mencoba bunuh diri dengan meminum pestisida dan segera dilarikan ke rumah sakit.

Kabar itu disampaikan S Vishwanath, kepala pemerintah lokal dalam konferensi pers Rabu malam (15/7/2020), beberapa jam sebelum dia dan kepala polisi dicopot.

"Memaksa korban hingga berupaya bunuh diri karena panen mereka dihancurkan adalah tindakan paling kejam dan memalukan," kecam Kumari Mayawati, pemimpin politik Dalit di Twitter.

Mayawati menuntut agar pemerintah segera mengambil tindakan cepat, dengan kecaman yang dilayangkan netizen menurutnya adalah hal lumrah.

Berdasarkan sumber kepolisian, keduanya diusir karena tanah yang mereka tanamui rencananya dialokasikan untuk pembangunan perguruan tinggi.

Sebanyak enam penegak hukum ditahan pada Kamis (16/7/2020), dengan pemerintah negara bagian memerintahkan agar kejadian itu diselidiki.

Baca juga: Kasta, Kepercayaan, dan Konflik di Balik Perpolitikan India

India memang sudah melarang diskriminasi terhadap kasta sejak 1955. Tetapi selama berabad-abad, persekusi terhadap kasta rendah masih terasa.

Kampanye pembela hak kasta rendah menyatakan, seiring dengan makin besarnya populasi, kebutuhan akan permukiman hingga industri makin meningkat.

Karena itu, biasanya warga yang berada di kasta bawah terancam menghadapi pengusiran dari otoritas, utamanya yang tinggal di kawasan pedesaan.

Menurut data sensus lokal, lebih dari setengah populasi kasta bawah di Negeri "Bollywood" saat ini tak punya tanah untuk ditinggali.

Sejumlah negara bagian sebenarnya sudah punya kebijakan memberikan tanah kepada Dalit. Tapi, hanya sedikit yang berbuah panen.

Baca juga: Cintai Pria Beda Kasta, Gadis Ini Dibunuh Ayah Kandungnya

"Mereka memohon agar tanaman mereka tak dihancurkan karena sedang mempunyai utang. Tapi polisi tak mendengarkan," keluh N Kumar, tetangga pasangan itu kepada Reuters.

Kumar menerangkan melalui wawancara telepon, keduanya sempat meminta penangguhan dua bulan agar mereka bisa memanen hasil ladang mereka.

Ram Prakash Sharma, aktivis hak Dalit di Madhya Pradesh menuturkan, peristiwa tersebut "sangat disayangkan" dan mendesak agar pemerintah segera bertindak.

Dia menjelaskan bahwa anggota Dalit yang berada di Madhya Pradesh merupakan salah satu yang paling terbelakang dan tak mempunyai sawah.

"Pemerintah seharusnya menyediakan pasanga itu rumah dan pekerjaan, sehingga keluarga mereka bisa diberi makan dan tidak mati dalam kelaparan.

Baca juga: Pisahkan Siswa Berdasarkan Kasta, Sekolah di India Diperiksa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Biden Menyesal AS Kirim Senjata ke Israel yang Menewaskan Warga Palestina

Biden Menyesal AS Kirim Senjata ke Israel yang Menewaskan Warga Palestina

Global
AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

Global
[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

Global
Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Global
Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Global
Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Global
Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Global
Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Global
India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

Global
Kepala Propaganda yang Melayani Ketiga Pemimpin Korea Utara Meninggal

Kepala Propaganda yang Melayani Ketiga Pemimpin Korea Utara Meninggal

Global
Jika Pasukan Perancis Dikirim ke Ukraina, Rusia Anggap Sasaran Sah

Jika Pasukan Perancis Dikirim ke Ukraina, Rusia Anggap Sasaran Sah

Global
Israel Buka Lagi Penyeberangan Kerem Shalom untuk Bantuan ke Gaza

Israel Buka Lagi Penyeberangan Kerem Shalom untuk Bantuan ke Gaza

Global
Di Museum Australia, Ada Toilet Khusus Perempuan

Di Museum Australia, Ada Toilet Khusus Perempuan

Global
Israel Buru Hamas dalam Serangan Besar-besaran di Rafah

Israel Buru Hamas dalam Serangan Besar-besaran di Rafah

Global
Malaysia Akan Hadiahkan Orangutan kepada Negara Pembeli Minyak Sawit, Serupa Diplomasi Panda dari China

Malaysia Akan Hadiahkan Orangutan kepada Negara Pembeli Minyak Sawit, Serupa Diplomasi Panda dari China

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com