Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendapatnya Berubah-ubah, Dr Fauci Dicap Plin-plan

Kompas.com - 15/07/2020, 07:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca,
Aditya Jaya Iswara

Tim Redaksi

Sumber BBC

Trump juga sedang berselisih dengan Badan Kesehatan Dunia (WHO). Ia menuding WHO telah keliru dalam mengelola masalah pandemi virus corona yang "membutuhkan tindakan signifikan".

Pada 7 Juli, Trump secara resmi mulai menarik AS keluar dari WHO dan mengatakan dana untuk WHO akan dialihkan.

Sebelum putus hubungan, AS telah lebih dulu menghentikan donasi untuk WHO.

"Negeri Paman Sam" menyumbangkan 445 juta dollar AS (Rp 6,48 triliun) kepada WHO setiap tahun dari total 4,8 miliar dollar AS (Rp 69,9 triliun) bujet lembaga itu. Jumlah tersebut adalah yang terbesar dibandingkan negara lain.

Baca juga: Kunjungi RS Militer, Trump Pakai Masker untuk Pertama Kalinya

Sementara itu, pada kesempatan berbeda sebelumnya Dr Fauci mengatakan bahwa dia sudah tidak bertemu dengan Trump secara pribadi sejak 2 Juni dan sudah tidak memberikan pengarahan selama 2 bulan terakhir.

"Saya memiliki reputasi, seperti yang mungkin sudah Anda ketahui, berbicara kebenaran setiap saat dan bukan hal-hal manis saja. Dan itu mungkin salah satu alasan mengapa saya tidak terlalu sering tampil di televisi akhir-akhir ini," ujar Dr Fauci kepada Financial Times pada Jumat (10/7/2020).

Kesalahan Dr Fauci

Berdasarkan catatan BBC pada Selasa (14/7/2020), pada Februari Dr Fauci tidak menasehati orang Amerika untuk mengubah perilaku mereka karena pandemi, meski dia mencatat bahwa kasus virus corona mengalai perkembangan.

"Meskipun risikonya rendah sekarang, Anda tidak perlu mengubah apa pun yang Anda lakukan, ketika Anda mulai melihat penyebaran komunitas, ini bisa berubah," ujar Dr Fauci dalam wawancara dengan program Today Morning pada 29 Februari silam.

Baca juga: Trump Sebut Joe Biden Plagiat Rencana Program Ekonominya

Pada saat itu, ada kurang dari 100 kasus virus corona di AS.

Pada awal Maret, Dr Fauci dan pejabat kesehatan lainnya menyarankan agar tidak memakai masker. Kecuali, bagi mereka yang sudah positif terinfeksi untuk mencegah penyebaran virus corona.

Kemudian mengutip hasil penelitian yang baru, Dr Fauci yang sudah menjabat sebagai Direktur Institut Alergi dan Penyakit Menular Nasional AS sejak 1984, menyarankan semua orang menggunakan masker.

Dia berdalih bahwa pernyataan sebelumnya tentang tidak perlunya semua orang menggunakan masker itu karena ada kekhawatiran akan adanya kelangkaan masker untuk tenaga kesehatan.

Baca juga: Trump Mengonfirmasi AS Luncurkan Serangan Siber terhadap Rusia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com