Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pendapatnya Berubah-ubah, Dr Fauci Dicap Plin-plan

Para pejabat Gedung Putih mengkritisi pendapat Dr Fauci mengenai penanganan Covid-19, seperti penggunaan masker dan jumlah lonjakan kasus virus corona, yang menurut para pejabat ada yang keliru.

Menurut catatan Universitas Johns Hopkins, AS memiliki lebih dari 3,3 juta kasus terkonfirmasi positif dan lebih dari 135.000 orang dilaporkan meninggal hingga Selasa (14/7/2020).

Tentang lonjakan kasus virus corona, Dr Fauci berpendapat bahwa peningkatan kasus terjadi akibat dari pembukaan kembali aktivitas normal ekonomi yang dilakukan dengan tergesa-gesa.

Pendapat Dr Fauci tersebut bertentangan dengan kepentingan Presiden AS Donald Trump yang mengejar pemulihan ekonomi AS.

Pada Senin (13/7/2020), Trump me-retweet komentar dari seorang pembawa acara sebuah game show yang menuduh "semua orang", termasuk Pusat Pengendalian Penyakit AS (CDC) telah berbohong tentang virus corona.

Melansir BBC pada Selasa (14/7/2002), Sekretaris Pers Gedung Putih Kayleigh McEnany kemudian mengklarifikasi kepada wartawan bahwa Trump masih memiliki kepercayaan pada CDC.

Menurutnya, twit itu dimaksudkan untuk menunjukkan ketidaksenangannya dengan "beberapa orang jahat" yang membocorkan dokumen perencanaan.

Direktur Kantor Perdagangan dan Kebijakan Manufaktur, Peter Kent Navarro, mengatakan bahwa Dr Fauci "telah salah tentang semua pendapat yang disampaikan selama kami berinteraksi."

"Ketika saya memperingatkan pada akhir Januari dalam memo tentang kemungkinan pandemi yang mematikan, Fauci mengatakan kepada media agar tidak khawatir," kata Navarro.

Navarro mengatakan bahwa pernyataan Dr Fauci yang keliru itu telah mendorong keputusan berani dari Trump, seperti soal penggunaan masker yang tidak menjadi perhatian karena Dr Fauci mengatakan virus corona "berisiko rendah".

"Sekarang Fauci mengatakan bahwa penurunan angka kematian tidak masalah ketika itu satu-satunya statistik paling penting untuk membantu mendorong kegiatan ekonomi dibuka kembali," ujar Navarro.

Asisten Sekretaris Kesehatan AS dan anggota gugus tugas virus, Laksamana Brett Giroir mengatakan kepada NBC News pada Minggu (12/7/2020), bahwa Dr Fauci adalah orang yang ia hormati, tapi bukan berarti Dr Fauci selalu benar.

"Dr Fauci tidak 100 persen benar dan dia juga tidak perlu mengakui kesalahannya, bahwa dia tidak sepenuhnya memikirkan tentang kepentingan nasional dalam pikirannya. Dia melihat masalah dari sudut pandangan masyarakat yang sangat sempit," ujar Giroir.

Ketika kasus dan kematian terus meningkat di sejumlah negara, Trump telah dituduh oleh para kritikus mempolitisasi masalah kesehatan, termasuk dalam penggunaan masker.

Trump juga sedang berselisih dengan Badan Kesehatan Dunia (WHO). Ia menuding WHO telah keliru dalam mengelola masalah pandemi virus corona yang "membutuhkan tindakan signifikan".

Pada 7 Juli, Trump secara resmi mulai menarik AS keluar dari WHO dan mengatakan dana untuk WHO akan dialihkan.

Sebelum putus hubungan, AS telah lebih dulu menghentikan donasi untuk WHO.

"Negeri Paman Sam" menyumbangkan 445 juta dollar AS (Rp 6,48 triliun) kepada WHO setiap tahun dari total 4,8 miliar dollar AS (Rp 69,9 triliun) bujet lembaga itu. Jumlah tersebut adalah yang terbesar dibandingkan negara lain.

Sementara itu, pada kesempatan berbeda sebelumnya Dr Fauci mengatakan bahwa dia sudah tidak bertemu dengan Trump secara pribadi sejak 2 Juni dan sudah tidak memberikan pengarahan selama 2 bulan terakhir.

"Saya memiliki reputasi, seperti yang mungkin sudah Anda ketahui, berbicara kebenaran setiap saat dan bukan hal-hal manis saja. Dan itu mungkin salah satu alasan mengapa saya tidak terlalu sering tampil di televisi akhir-akhir ini," ujar Dr Fauci kepada Financial Times pada Jumat (10/7/2020).

Kesalahan Dr Fauci

Berdasarkan catatan BBC pada Selasa (14/7/2020), pada Februari Dr Fauci tidak menasehati orang Amerika untuk mengubah perilaku mereka karena pandemi, meski dia mencatat bahwa kasus virus corona mengalai perkembangan.

"Meskipun risikonya rendah sekarang, Anda tidak perlu mengubah apa pun yang Anda lakukan, ketika Anda mulai melihat penyebaran komunitas, ini bisa berubah," ujar Dr Fauci dalam wawancara dengan program Today Morning pada 29 Februari silam.

Pada saat itu, ada kurang dari 100 kasus virus corona di AS.

Pada awal Maret, Dr Fauci dan pejabat kesehatan lainnya menyarankan agar tidak memakai masker. Kecuali, bagi mereka yang sudah positif terinfeksi untuk mencegah penyebaran virus corona.

Kemudian mengutip hasil penelitian yang baru, Dr Fauci yang sudah menjabat sebagai Direktur Institut Alergi dan Penyakit Menular Nasional AS sejak 1984, menyarankan semua orang menggunakan masker.

Dia berdalih bahwa pernyataan sebelumnya tentang tidak perlunya semua orang menggunakan masker itu karena ada kekhawatiran akan adanya kelangkaan masker untuk tenaga kesehatan.

https://www.kompas.com/global/read/2020/07/15/070000770/pendapatnya-berubah-ubah-dr-fauci-dicap-plin-plan

Terkini Lainnya

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Global
Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke