Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

60 Detik Naik Lift, Wanita Ini Tularkan Covid-19 ke 71 Orang

Kompas.com - 13/07/2020, 15:33 WIB
Shintaloka Pradita Sicca,
Miranti Kencana Wirawan

Tim Redaksi

Sumber Daily Star

BEIJING, KOMPAS.com - Seorang wanita yang terinfeksi virus corona tanpa gejala (asimptomatik) telah menularkan virusnya ke 71 orang di lift dalam waktu 60 detik.

Awal mulanya, pada pertengahan April lalu, 2 rumah sakit di Provinsi Heilongjiang, China dibuat bingung dengan sumber penyebaran virus yang terjadi di sana.

Rincian kasus infeksi virus corona di 2 rumah sakit itu diselidiki dalam sebuah studi baru yang dirilis oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), yang menganalisis dampak yang diakibatkan oleh seorang pelancong terinfeksi tanpa gejala.

Melansir Daily Star pada (12/7/2020), menyebutkan bahwa kasus itu dapat disisir mulai dari 2 April lalu, ketika seorang laki-laki dari Provinsi Heilongjiang, China yang menderita penyakit stroke datang ke rumah sakit.

Mulanya pria ini dirawat untuk mengobati penyakit strokenya dan belum dinyatakan terinfeksi virus corona.

Baca juga: Trump: Kasus Virus Corona di China Jauh Lebih Tinggi

Pria itu dilarikan ke rumah sakit bersama 3 anak laki-lakinya yang bertugas menjaga.

Di antara mereka tanpa disadari telah menularkan virus corona ke 28 orang lain, termasuk 5 perawat dan seorang dokter.

Bahkan, sebelum didiagnosis di rumah sakit itu, pria itu telah dibawa ke rumah sakit lain di Provinsi Heilongjiang, China untuk perawatan stroke.

Di sana pria itu menularkan virus corona ke lebih dari 20 orang.

Selama perawatannya di sana, pria itu ternyata diketahui telah terlibat kontak fisik dengan seorang pasien berinisial B yang memiliki gejala Covid-19 dan para ilmuwan menyatakan bahwa virus corona itu berasal dari luar negeri.

Semua orang yang memiliki kontak dengan pasien B diperiksa, salah satunya adalah pria dengan penyakit stroke tersebut.

Baca juga: Corona di China Mereda, tapi Pasar Basah Wuhan Merana

Dinyatakan mereka semua terbukti positif virus corona.

Semua orang yang memiliki kontak dengan mereka atau bahkan dekat dengan mereka saat di rumah sakit, diuji, dan diisolasi.

Hampir 50 orang dari mereka sudah terinfeksi virus dan telah menyebarkan ke lebih banyak orang lainnya.

Kendati demikian, tim pelacak virus tetap berusaha keras untuk mengetahui sumber penyebaran virus corona di rumah sakit tersebut.

Hasil penyelidikannya diketahui, pasien B telah melakukan kontak fisik dengan pria yang mengidap stroke dan para anak laki-lakinya dalam sebuah pesta pada 29 Maret silam.

Di antara tamu yang hadir, tidak satu pun dinyatakan positif virus corona.

Baca juga: Trump Ragukan Data Kasus Virus Corona di China

Karena penularan virus biasanya terjadi sebab adanya kontak dekat, maka tim pelacak pun menguji pacar dari pria yang mengidap stroke.

Hasilnya, pacar pria itu juga telah terinfeksi virus corona dan juga putrinya yang tinggal bersamanya.

Pria itu telah mengunjungi mereka pada 26 Maret lalu.

Sementara, ibu dan putrinya tidak memiliki riwayat perjalanan dan kontak fisik lain dengan orang yang mengarah pada kasus Covid-19.

Pada 9 April, tim pelacak akhirnya memanggil semua orang yang tinggal di menara apartemen yang sama dengan ibu dan putrinya itu, untuk mengetahui siapa penderita awal virus tersebut.

Pada tes tersebut, tim pelacak akhirnya mendapatkan sumber orang pertama yang menyebarkan virus corona.

Baca juga: Vaksin Virus Corona di China Siap Uji Klinis Pertengahan April

Ditemukan fakta bahwa belum lama dari momen itu, ada seorang wanita (inisial AO) yang melakukan perjalanan ke Amerika Serikat (AS) dan dia tinggal di satu lantai di atas ibu dan putrinya itu tinggal.

Sebuah pemeriksaan cepat kemudian mengungkapkan bahwa AO dalam keadaan sehat dan telah menerapkan protokol kesehatan, tapi hasil pemeriksaan lebih lanjut mengungkapkan bahwa AO memiliki antibodi Covid-19.

Tiga wanita itu kemudian menjalani serangkaian pemeriksaan, dan hasilnya mengatakan bahwa mereka tidak melakukan kontak langsung satu sama lain.

Sehingga, menyisakan satu kemungkinan sumber penularan, yaitu lift yang ada di apartemen mereka yang digunakan oleh semua orang, termasuk wanita asimptomatik Covid-19 (AO) yang baru kembali dari AS itu.

AO telah menggunakan lift untuk sampai ke apartemen tempat ia mengisolasi diri.

"Karena itu, kami percaya A0 (pelancong dari AS) adalah pembawa virus tanpa gejala dan bahwa B1.1 (putri dari ibu yang tinggal di lantai di bawahnya) terinfeksi melalui kontak dengan permukaan di lift di gedung tempat mereka berdua tinggal," tulis para peneliti.

Baca juga: Kasus Virus Corona di China Bisa Ditekan, Bisakah Langkah Mereka Diterapkan di Negara Lain?

Kemudian, para peneliti itu mengatakan bahwa hasil penelitian mereka menggambarkan bagaimana infeksi SARS-CoV-2 asimptomatik tunggal dapat mengakibatkan penularan komunitas secara luas.

Para peneliti percaya bahwa anak perempuan yang hidup di lantai bawah pasti menyentuh wajah, mata, atau hidungnya setelah kemudian menggunakan tombol yang sama atau bersandar pada panel yang sama.

Mereka mengatakan temuan mereka memperkuat pentingnya mencuci tangan dan mengisolasi untuk mencegah penyebaran virus corona.

“Langkah-langkah berkelanjutan untuk melindungi, menyaring, dan mengisolasi orang yang terinfeksi sangat penting untuk mencegah dan mengurangi pandemi Covid-19,” katanya.

Baca juga: Virus Corona di China: Kasus Impor Naik, Bandara Diperketat, Penumpang Antre 7 Jam

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com