Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Jatuhkan Sanksi untuk Pejabat China yang Langgar Hak Muslim di Xinjiang

Kompas.com - 10/07/2020, 12:10 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber BBC

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - AS mengumumkan, mereka menjatuhkan sanksi terhadap pejabat China yang bertanggung jawab atas pelanggaran hak minoritas Muslim di Xinjiang.

Negeri "Panda" dituding melakukan penahanan massal, persekusi keagamaan, dan sterilisasi paksa baik etnis Uighur maupun kelompok lain.

Sanksi AS itu menargetkan finansal dari pemimpin partai komunis cabang Xinjiang, Chen Quanguo, beserta pejabat China yang lain.

Baca juga: Amankan Kesepakatan Dagang dengan China, Trump Tunda Sanksi ke Xinjiang

Otoritas di sana diyakini menahan sekitar satu juta orang kamp re-edukasi dalam beberapa tahun terakhir, dilaporkan BBC Kamis (9/7/2020).

Beijing jelas menyanggah tuduhan itu, dengan menyatakan fasilitas tersebut merupakan "pelatihan vokasi" untuk menangkal radikalisme dan separatisme.

Chen, yang juga duduk sebagai anggota Politbiro, salah satu badan terkuat partai komunis, adalah pejabat tertinggi yang ditargetkan AS.

Pemerintahan Presiden Donald Trump menjelaskan, Chen adalah otak dari berbagai kebijakan China yang menyasar minoritas, dan sebelumnya menjabat di Tibet.

Pejabat lain yang disasar adalah Wang Mingshan, Direktur Biro Keamanan Publik Xinjiang, Zhu Hailun, anggota senior partai, dan mantan pejabat keamanan Huo Liujun.

Dengan sanksi tersebut, setiap individu atau lembaga yang bertransaksi dengan mereka akan dianggap kejahatan, dan segala aset mereka juga dibekukan.

Baca juga: AS Dianggap Ikut Campur atas Hong Kong dan Xinjiang, Ini Rencana Balasan China

Meski begitu, Huo tidak menjadi subyek dari larangan visa AS, yang memblokir keluarga maupun kerabat dekatnya berkunjung ke Negeri "Uncle Sam".

Selain pejabat, hukuman ekonomi juga berlaku kepada Biro Keamanan Publik Xinjiang sebagai keseluruhan institusi di sana.

Menteri Luar Negeri Mike Pompeo menerangkan, pemerintah AS menerbitkan hukuman itu sebagai tanggapan atas "pelecehan sistematis dan mengerikan" di sana.

"AS tidak akan tinggal diam atas aksi CCP (Partai Komunis China) yang melanggar HAM Uighur, Kazakh, dan minoritas lain di Xinjiang," jelas Pompeo.

Menlu dari Republik itu juga menekankan larangan visa bagi pejabat partai komunis yang dianggap bertanggung jawab atas peristiwa kemanusiaan di Xinjiang.

Baca juga: Dokumen soal Penanganan Minoritas Muslim di Xinjiang Bocor, Apa Tanggapan China?

Apa yang China lakukan di Xinjiang?

Kelompok pembela HAM menyatakan, satu juta Muslim ditahan di fasilitas berkeamanan tinggi yang tersebar di seluruh region.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com