Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembunuhan Khashoggi, Staf Kedutaan Saudi Ungkap Adanya "Tusuk Daging"

Kompas.com - 04/07/2020, 14:51 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Daily Mail

ISTANBUL, KOMPAS.com - Seorang staf di Kedutaan Besar Arab Saudi mengungkapkan, dia melihat "banyak tusuk daging" dalam kasus pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi.

Selain itu, si karyawan juga menuturkan bagaimana dia diperintahkan oleh "rekannya yang panik" untuk menyalakan oven begitu Khashoggi dibunuh dan dimutilasi.

Zeki Demir, yang bekerja untuk konsulat Saudi mengatakan pada hari pembunuhan, dihubungi untuk datang ke kediaman konsul jenderal.

Baca juga: Pembunuhan Khashoggi, 2 Mantan Pembantu Setia MBS Dituntut Pengadilan Turki

"Setidaknya ada enam orang di sana. Mereka meminta saya untuk menyalakan tandoor (oven). Terdapat suara kepanikan di sana," jelas Demir.

Dalam persidangan, Demir juga mengungkapkan dia melihat "tusuk daging", dan mengamati marmer di sekitar oven berubah warna seolah sudah dibersihkan dengan bahan kimia.

Dilansir Daily Mail Jumat (3/7/2020), pengadilan Turki membuka sidang in absentia atas dua mantan staf Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman.

Selain putra mahkota yang akrab disapa MBS itu, Turki juga menyidangkan 18 warga Saudi lain atas pembunuhan Jamal Khashoggi.

Sidang yang digelar di Istanbul itu akan dimonitor secara serius, untuk mencari tahu jika ada informasi terbaru mengenaia jenazah Khashoggi.

Jaksa penuntut total menjerat 20 warga Saudi atas kematian kolumnis The Washington Post di Konsulat Istanbul, pada Oktober 2018.

Baca juga: Tunangan Jamal Khashoggi Tidak Terima Keluarga Maafkan Para Pembunuh

Penegak hukum bermaksud menjerat semua terdakwa dengan hukuman seumur hidup, dengan kecurigaan akan pelaku utama mengarah ke MBS.

Saudi dilaporkan menolak permintaan Ankara untuk mengekstradisi terdakwa, dan memilih untuk mengadili mereka di Riyadh.

Penuntutan tersebut disebut merupakan upaya "pencucian kasus", dengan keluarga Khashoggi mengumumkan bahwa mereka memaafkan pelaku.

Jaksa penuntut Turki mendakwa Saud al-Qahtani, mantan penasihat MBS, dan Ahmed al-Assiri, eks petinggi intelijen Saudi, dengan "merencanakan pembunuhan berencana melalui naluri jahat".

Ankara juga menjerat 18 orang yang menjadi tim pembunuh dengan hukuman seumur hidup, dengan dakwaan mengeksekusi pembunuhan berencana.

Baca juga: Putra dari Jurnalis Jamal Khashoggi Maafkan Para Pembunuh Ayahnya

Potongan gambar memperlihatkan Mashal Saad al-Bostani (berbaju hijau) bersama pelaku pembunuhan jurnalis Arab Saudi Jamal Khashoggi lain saat sampai di Bandara Istanbul, Turki, pada 2 Oktober.Twitter via Daily Mirror Potongan gambar memperlihatkan Mashal Saad al-Bostani (berbaju hijau) bersama pelaku pembunuhan jurnalis Arab Saudi Jamal Khashoggi lain saat sampai di Bandara Istanbul, Turki, pada 2 Oktober.

Khashoggi, yang mengasingkan diri di AS, datang ke Konsulat Saudi di Istanbul pada Oktober 2018 untuk mengurus dokumen pernikahan dengan tunangannya, Hatice Cengiz.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Global
Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Global
AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com