LOUDON, KOMPAS.com - Kasus pertama dari virus langka Jamestown Canyon tahun ini ditemukan di Negara Bagian New Hampshire, Amerika Serikat (AS).
Seorang penduduk di Kota Loudon yang terinfeksi virus itu langsung dilarikan ke rumah sakit, dan kini dikabarkan telah pulih.
Pasien yang tidak disebut namanya ini menunjukkan gejala-gejala neurologis, menurut pernyataan dari Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan New Hampshire.
Baca juga: Virus Flu Babi G4 Berpotensi Jadi Pandemi, Ini Kata China
Setelah pulih, pasien diizinkan pulang dan menjalani pemulihan di rumahnya.
Dikutip dari 7News Boston, virus Jamestown Canyon adalah patogen yang ditularkan oleh nyamuk.
Virus ini beredar luas di Amerika Utara, terutama di antara rusa dan nyamuk sendiri, tapi juga bisa menginfeksi manusia.
Meski begitu, pemerintah negara bagian menempatkan Kota Loudon dalam siaga tinggi, untuk berjaga-jaga dari penularan nyamuk yang terinfeksi ini.
Baca juga: Pakar Sebut Virus Flu Babi G4 Cukup Berbahaya
Dilansir dari New Hampshire Public Radio pada Jumat (3/7/2020), kota-kota di sekitarnya berada pada tingkat risiko sedang.
7News Boston menyebutkan, kota-kota tersebut antara lain Gilmanton, Chichester, Canterbury, Barnstead, Pembroke, Pittsfield, Concord, Northfield, dan Belmont.
Sebagian besar dari kasus virus yang biasa disebut JCV ini bergejala ringan, tetapi juga berisiko menyebabkan gejala-gejala neurologis parah bahkan fatal.
Virus ini pertama kali ditemukan di New Hampshire pada 2013, dan sudah ada 10 kasus sejak itu.
Baca juga: Temuan Baru, Virus Corona Ada di Air Limbah Barcelona pada Maret 2019
Otoritas kesehatan setempat mengatakan, warga harus mewaspadai virus ini dan virus-virus lainnya yang muncul sepanjang musim panas, serta wabah virus corona juga tentunya.
"Ketika orang-orang keluar dari rumahnya, mereka tidak hanya harus melindungi diri dari Covid-19, tapi juga dari gigitan nyamuk dan kutu," imbau pakar epidemiologi Ben Chan dikutip dari New Hampshire Public Radio.
Sampai sekarang belum ada vaksin untuk mencegah virus ini.
Baca juga: Gelar Pemilu Saat Pandemi Virus Corona, Singapura Pakai Metode Baru
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.