Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tambang Batu Giok di Myanmar Longsor, 113 Orang Tewas

Kompas.com - 02/07/2020, 16:40 WIB
Danur Lambang Pristiandaru,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

Sumber AFP

NAYPYIDAW, KOMPAS.com - Bencana tanah longsor dilaporkan terjadi di tambang batu giok di Kota Hpakant, Negara Bagian Kachin, Myanmar, Kamis (2/7/2020).

Lebih dari 100 korban meninggal di lokasi tersebut. Bencana ini merupakan bencana terparah dalam setahun pada industri berisiko tinggi seperti tambang itu.

Tanah longsor terjadi dipicu hujan deras di wilayah Negara Bagian Kachin, di wilayah Myanmar Utara. Saat hujan deras turun itulah, para penambang masih bekerja.

"Para penambang akhirnya tertimbun longsor. Total 113 mayat telah ditemukan sejauh ini," bunyi pernyataan departemen pemadam kebakaran Myanmar sebagaimana dilansir dari AFP.

Baca juga: Longsor di Battang, Warga Menjauh dari Lokasi, Puluhan Kendaraan Terjebak

Tim penyelamat sepanjang Kamis pagi berusaha mengevakuasi mayat korban dari lumpur akibat tanah longsor. Mereka menarik jenazah ke permukaan dengan ban sebagai rakit darurat.

Foto-foto yang beredar di internet menunjukkan tim penyelamat mengarungi lembah yang dilanda longsor.

Mereka juga tampak membawa jenazah yang terbungkus terpal keluar dari danau lumpur akibat longsor.

Saat siang hari, pihak kepolisan menyebutkan 99 mayat telah ditemukan dan terdapat korban luka sebanyak 22 siang.

Pihak kepolisian menambahkan para penambang tidak mengindahkan larangan menambang di tempat berbahaya tersebut.

Baca juga: Kemensos Beri Bantuan Rp 3,7 Miliar kepada Korban Longsor di Bogor

Area tambang tersebut dilaporkan cukup berbahaya. Setiap tahun terdapat korban meninggal di tambang batu giok itu.

Para penambang menambang batu giok dengan gaji rendah namun batu gioknya sendiri sangat berharga di China.

Polisi menambahkan jumlah korban mungkin lebih banyak jika pihak berwenang tidak memperingatkan penambang untuk menjauh dari lokasi tambang sehari sebelumnya.

Tambang batu giok yang terbuka membuat area di Hpakant tersebut seperti wilayah berkawah yang luas.

Baca juga: Viral Video Detik-detik Rumah Warga Ambles Diterjang Longsor di Palopo

Tanah longsor di kawasan tersebut biasa terjadi, terutama ketika curah hujan sedang tinggi. 

Longsor besar sebelumnya pernah terjadi pada 2015 yang menyebabkan lebih dari 100 orang tewas. Tahun lalu, tanah longsor juga terjadi dan menimbun 50 orang.

Myanmar merupakan salah satu penghasil batu giok terbesar di dunia. Permintan paling besar berasal dari "Negeri Panda".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com