Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inggris dan Australia Tawarkan Kewarganegaraan untuk Hong Kong

Kompas.com - 02/07/2020, 14:24 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber BBC,AFP

KOMPAS.com - Lebih dari 3 juta warga Hong Kong ditawarkan kesempatan untuk menetap di Inggris dan pada akhirnya bisa mendaftarkan diri sebagai warga negara, menurut keterangan Boris Johnson, Perdana Menteri Inggris, sebagaimana dikutip BBC.

PM Inggris itu mengatakan bahwa kemerdekaan Hong Kong telah dinodai oleh UU Keamanan Nasional dan semua yang terdampak ditawari 'jalan keluar' oleh eks-kolonial mereka, Inggris.

Sekitar 350.000 pemegang paspor Inggris dan 2.6 juta lainnya yang memenuhi syarat bisa tinggal di Inggris selama 5 tahun.

Dan setelah setahun, mereka bisa mengajukan diri untuk mendapatkan kewarganegaraan.

Sebelumnya, pemegang paspor luar negeri nasional Inggris (BNO) di Hong Kong dijamin dengan status sosial pada 1980 tapi saat ini memiliki hak terbatas dan hanya bisa mengakses visa ke Inggris selama 6 bulan.

Baca juga: Inggris Tawarkan Suaka bagi Warga Hong Kong, Begini Peringatan China

Di bawah rencana pemerintah, seluruh pemegang paspor BNO dan keluarganya akan memiliki hak untuk bisa tinggal di Inggris termasuk memiliki hak untuk bekerja dan belajar selama 5 tahun.

Dalam hal ini, mereka juga akan bisa mengajukan diri untuk status tempat tinggal dan setahun kemudian bisa mendaftar sebagai warga negara Inggris.

Pada Selasa (30/6/2020), PM Inggris Boris Johnson, terkait UU Keamanan Nasional China untuk Hong Kong memberikan pernyataannya.

Menurutnya, hal itu merupakan 'pelanggaran jelas dan serius' atas kesepakatan resmi deklarasi gabungan Sino-Inggris 1985.

Sebuah perjanjian yang mengatur tentang kebebasan warga Hong Kong yang dilindungi selama 50 tahun setelah China mengambil kedaulatan pada 1997.

Baca juga: Jika China Terapkan UU Keamanan, Inggris Siap Tampung 3 Juta Warga Hong Kong

Sementara itu, dilansir media Perancis AFP, selain Inggris, Australia juga secara aktif mempertimbangkan penyediaan tempat perlindungan bagi warga Hong Kong sebagai respons atas diberlakukannya UU Keamanan Nasional China terhadap Hong Kong.

Sikap itu tentu meningkatkan tegangan antara Sydney-Beijing.

Perdana Menteri Scott Morrison mengatakan bahwa situasi di Hong Kong sangat memprihatinkan dan pemerintahannya telah mempertimbangkan secara saksama untuk mempersilakan warga Hong Kong ke Australia.

Ketika ditanya apakah Australia akan memperpanjang rencana penyediaan perlindungan kepada warga Hong Kong, Morrison menjawab, "Ya."

Menurutnya, tindakan itu akan segera dipertimbangkan oleh kabinetnya, dan kemungkinan besar akan diterima.

Halaman:
Sumber BBC,AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com