Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arab Saudi Desak PBB Perpanjang Embargo Senjata terhadap Iran

Kompas.com - 30/06/2020, 14:25 WIB
Shintaloka Pradita Sicca,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

RIYADH, KOMPAS.com - Arab Saudi bersama AS mendesak Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk memperpanjang embargo senjata di Iran.

Embargo senjata yang ditujukan kepada Iran telah berlangsung selama 13 tahun dan akan berakhir pada Oktober tahun ini, sesuai hasil perjanjian nuklir pada 2015.

Menteri Urusan Luar Negeri Arab Saudi, Adel al-Jubeir mengatakan bahwa hal buruk akan terjadi jika embargo itu dibiarkan berakhir.

Pasalnya, hal itu akan menjadi kesempatan Teheran untuk memperkuat persenjataan dan dapat mengancam stabilitas keamanan wilayah.

Baca juga: Senjata yang Menyasar Fasilitas MInyak Arab Saudi, Aramco, Berasal dari Iran

Ia menuding meskipun ada embargo, Iran tetap berupaya memberikan senjata kepada kelompok-kelompok teroris.

"Jadi apa yang akan terjadi jika embargo dicabut? Iran akan menjadi lebih ganas dan agresif," kata Jubeir pada konferensi pers bersama dengan Perwakilan Khusus AS untuk Iran, Brian Hook di Riyadh.

Laporan dari CNA (29/6/2020), dalam konferensi pers tersebut, pemerintah Arab Saudi turut memperlihatkan persenjataan Iran, yang meliputi drone dan rudal.

Jubeir mengatakan bahwa alat-alat tersebut digunakan oleh kelompok Houthi yang disuplai oleh Teheran untuk menyerang kota-kota Arab Saudi.

Baca juga: Terkait Perjanjian Damai dengan Arab Saudi, Houthi Suarakan 5 Tuntutan

Sebuah koalisi pimpinan dari berbagai wilayah Arab Saudi telah berperang melawan Houthi yang diasosiasikan sebagai kaki tangan Iran, di Yaman selama lima tahun terakhir.

"Kami mendesak masyarakat internasional untuk memperpanjang embargo jual beli senjata yang berlangsung di Iran," kata Jubeir.

Hook mengatakan pencabutan embargo itu akan "memberikan keberanian" Teheran, untuk mendorong ketidakstabilan yang lebih besar dan memicu perang senjata.

"Jelas perang senjata itu bukan hal yang diharapkan Dewan Keamanan PBB," ujarnya.

Baca juga: Arab Saudi: Iran Harus Bertanggung Jawab atas Wabah Virus Corona

Mandat Dewan Keamanan PBB, lanjutnya, sudah jelas yaitu untuk menjaga perdamaian dan keamanan internasional.

Rusia dan Cina yang memiliki hak veto di Dewan Kemanan PBB sementara ini telah mengisyaratkan bahwa mereka menentang dilakukannya perpanjangan embargo senjata kepad Iran.

Iran telah membantah tuduhan mempersenjatai kelompok-kelompok milisi di Timur Tengah termasuk Houthi dan balik mencurigai AS sebagai penyebab ketegangan regional di wilayah Timur Tengah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com