Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Khawatir Kena Corona, Trump Mendadak Batal Main Golf

Kompas.com - 27/06/2020, 14:35 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) batal main golf seiring kekhawatiran akibat kasus virus corona yang melonjak di Negeri "Paman Sam".

Pembatalan itu diumumkan Gedung Putih, hanya beberapa jam sebelum keberangkatan sang presiden.

Trump awalnya berencana menghabiskan akhir pekan untuk bermain golf di Bedminster, New Jersey, dengan menaiki Air Force One untuk menuju ke sana.'

Baca juga: Hilang 70 Tahun, Jenazah Tentara AS Saat Perang Korea Ditemukan Trump di Korut

Meski begitu, Judd Deere juru bicara kepresidenan mengatakan, pembatalan itu tak ada hubungannya dengan aturan baru 14 hari karantina yang dibuat Gubernur New Jersey, untuk orang-orang yang datang dari negara bagian dengan jumlah kasus tinggi.

Sementara itu Trump pada Selasa (23/6/2020) baru saja berkampanye di Arizona, negara bagian yang mengalami lonjakan kasus tinggi.

Perintah eksekutif untuk hukuman perusak patung

Donald Trump pada Jumat (26/6/2020) menandatangai perintah eksekutif untuk menuntut perusak patung di tempat umum.

Diberitakan AFP, Trump rela melewatkan akhir pekannya bermain golf di New Jersey demi menandatangani perintah eksekutif ini.

Perintah eksekutif ini dikeluarkan menyusul terjadinya kerusuhan besar di hampir seluruh penjuru AS akibat kematian pria Afrika-Amerika George Floyd.

Baca juga: Demo George Floyd, 5 Patung Tokoh Dunia Ini Dirusak Massa dan Ada yang Dibuang

Di beberapa kota para demonstran merobohkan atau merusak patung serta tugu-tugu peringatan bersejarah - seperti para pemimpin Konfederasi - yang melakukan perbudakan.

"Saya baru saja mendapat hak istimewa untuk menandatangani Perintah Eksekutif yang sangat kuat untuk melindungi Monumen, Tugu, dan Patung-patung Amerika - dan memberantas kekerasan baru-baru ini," tulis Trump di Twitter.

"Hukumlah di penjara yang lama untuk tindakan melawan hukum terhadap Negara Besar kita!" imbuhnya.

Lebih lanjut Trump menerangkan, ia awalnya hendak ke Bedminster, New Jersey, akhir pekan ini, tapi akhirnya tetap di Washington DC untuk memastikan hukum dan perintahnya ditegakkan.

Baca juga: Bangga Kampanyenya Dihadiri 1 Juta Orang, Ternyata Trump Kena Prank Penggemar K-Pop dan TikTok

Di Washington pengunjuk rasa telah merobohkan patung Jenderal Konfederasi Albert Pike, sedangkan para demonstran lainnya minggu ini gagal menyerang patung Presiden Andrew Jackson di dekat Gedung Putih. Jackson adalah seorang pemilik budak.

Mereka yang telah merobohkan atau merusak monumen "tidak mencari apa-apa selain menghancurkan apa pun yang memperingati masa lalu kita, dan untuk menghapus ingatan publik bahwa masa lalu kita layak dihormati," demikian keterangan Gedung Putih yang dikutip AFP.

Perintah itu menyerukan "hukuman tegas dan penahanan bagi yang dinyatakan bersalah merusak monumen publik".

"Presiden Trump tidak akan pernah membiarkan kekerasan mengendalikan jalan-jalan kita, menulis ulang sejarah kita, atau mengancam cara hidup orang Amerika," lanjut bunyi keterangan Gedung Putih.

Baca juga: Kampanye Trump Kena Prank Penggemar K-Pop, Apa Motifnya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com