Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putin Tak Anggap Trump sebagai Ancaman

Kompas.com - 21/06/2020, 11:27 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Rusia Vladimir Putin tidak menganggap Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump sebagai ancaman untuk dirinya.

Pernyataan itu disampaikan mantan Penasihat Keamanan Nasional AS, John Bolton, saat mempromosikan bukunya, The Room Where it Happened.

Dalam wawancara dengan ABC News, Bolton menuturkan bahwa Trump tidak layak sebagai Presiden AS karena tidak mempunyai kapasitas untuk itu.

Baca juga: Putin Kirim Bantuan Alat Medis ke AS, Trump: Very Nice

Dilansir The Independent Jumat (19/6/2020), John Bolton mengatakan bahwa dia berpikir Putin akan memainkan Trump "seperti biola".

"Saya kira dia sosok yang pintar, tangguh. Saya pikir dia tidak akan khawatir terhadap Donald Trump, atau menganggapnya ancaman serius," ucap John Bolton.

Penasihat yang bekerja sekitar 17 bulan di Gedung Putih mengemukakan, mungkin dalam urusan menangani real estate, sang presiden jagonya.

"Menangani pengetatan perjanjian senjata, menangani banyak isu keamanan nasional sangat jauh dari pengalamn hidupnya," ulasnya.

Mantan Duta Besar AS untuk PBB itu mengatakan, Putin, yang adalah mantan agen rahasia Uni Soviet (KGB), telah terbiasa dengan berbagai isu strategis.

Sementara dalam pandangannya, presiden ke-45 AS itu tidak suka membaca, apalagi mempelajari isu ini. "Dia menempatkan AS dalam posisi sulit," ujar dia.

Deskripsi Bolton mengenai dua presiden tersebut sesuai dengan apa yang tertuang di bukunya, yang dipublikasikan oleh The Washington Post.

Baca juga: Trump Telepon Putin, Harga Minyak Mentah Naik

Dalam pertemuan di Helsinki 2018, sang presiden AS memihak kompatriotnya itu terkait tudingan Moskwa mengintervensi Pilpres AS 2016.

"Ini bukan cara bagus menjalin relasi dengan Rusia. Putin pasti tertawa terbahak-bahak dengan apa yang didengarnya di Helsinki," ucap Bolton.

Pemerintahan Trump menggugat buku tersebut, yang dalam klaim mereka memuat informasi rahasia yang seharusnya tidak boleh bocor.

Trump sendiri sudah melayangkan serangan kepada Bolton, di mana dia menyebut mantan penasihatnya itu berbohong. "Semua orang tahu dia tak pernah mengatakan kebenaran."

Dalam wawancaranya, Bolton menuturkan bahwa eks bosnya tersebut lebih fokus berfoto daripada mencapai tujuan dalam kebijakan luar negeri.

Dia menyatakan, dia tidak melihat ada hal positif yang bisa membantu suami Melania itu dalam Pilpres AS pada November nanti.

"Dia terlalu fokus pada pemilihannya lagi, sehingga segala kebijakan jangka panjang pun berguguran," jelas penasihat yang dipecat pada September 2019.

Baca juga: Putin dan Assad Tertawa Saat Bahas Trump, Apa yang Mereka Bicarakan?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com