Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Upacara Memorial George Floyd Berjalan Damai, KJRI Chicago Pastikan WNI Aman

Kompas.com - 05/06/2020, 19:55 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

MINNESOTA, KOMPAS.com - Pada Kamis (4/6/2020) upacara mengenang atau memorial service pertama bagi mendiang George Floyd dilaksanakan di Kampus North Central University (NCU), Minneapolis, Amerika Serikat.

Berdasarkan rilis dari KJRI Chicago, acara itu dihadiri oleh para keluarga Floyd, kerabat, beberapa tokoh dan pejabat seperti Gubernur Minnesota Tim Walz, Wali kota Minneapolis Jacob Frey, dan tokoh pegiat hak sipil Jesse Jackson, Pendeta Al Sharpton, Senator Amy Klobuchar, Anggota Dewan Ilhan Omar dan Martin Luther King III, juga kalangan selebritas seperti aktris Tiffany Haddish, komedian Kevin Hart dan rapper Ludacris.

Di dalam rangkaian acara memorial itu, Pendeta Al Sharpton menyampaikan bahwa selama lebih dari 400 tahun kaum kulit hitam telah termarjinalkan.

Baca juga: Kakak George Floyd Tuntut Derek Chauvin Didakwa Pembunuhan Tingkat Pertama

Dia mengecam aksi rasisme yang kerap terjadi, terutama di bidang layanan kesehatan dan pendidikan. Dia juga menuntut adanya perbaikan akuntabilitas dalam sistem penegakan hukum di AS.

Setelah berpidato, Pendeta Sharpton mengajak hadirin untuk mengheningkan cipta selama 8 menit 46 detik, durasi saat polisi Derek Chauvin menindih leher George Floyd dan menewaskan pria itu.

Sementara itu, pengacara keluarga Floyd, Benjamin Crump atau akrab dipanggil Ben Crump menekankan bahwa warga AS tidak menginginkan adanya 2 sistem keadilan di AS, yaitu sistem untuk warga kulit putih dan kulit hitam yang terpisah.

Baca juga: Usung Isu Ras Saat Kerja, Tim Medis Covid-19 Ikut Demo George Floyd

Crump juga menuntut kesetaraan dalam proses hukum bagi warga kulit hitam. Dia dalam sambutannya menambahkan, "George Floyd tidak dibunuh oleh Covid-19 melainkan oleh pandemi yang sangat familiar bagi kita; rasisme dan diskriminasi."

Sementara itu, adik dari George Floyd, Philonese turut menyatakan bahwa Floyd telah menyentuh hati semua orang. Dia mengharapkan adanya keadilan bagi mendiang kakaknya itu.

Upacara memorial itu juga dihadiri ratusan massa yang berkumpul di tengah kota Minneapolis, yakni tempat terbunuhnya George Floyd.

Baca juga: Demo Protes Kematian George Floyd, 10.000 Orang Seantero AS Ditangkap

Mereka meletakkan karangan bunga dan mengheningkan cipta. Tempat itu kini menjadi tempat sakral dengan pengunjung yang datang dari berbagai etnis. 

Mereka yang datang ke tempat itu tidak hanya mengenang George Floyd, tapi juga saling berdialog, berduka, mengasihi mau pun membahas tentang harapan mereka di masa mendatang.

Menurut kepala rektor NCU yang juga berkesempatan menyampaikan sambutan, kampusnya akan mendirikan sebuah program beasiswa bagi kaum muda dalam rangka mengenang George Floyd. 

Program itu diberi nama George Floyd Scholarship dan berhasil menggalang dana sebanyak 53.000 dollar AS (sekitar Rp 736 juta ).

Baca juga: Usai Kematian George Floyd, Juragan Toko Tak Mau Panggil Polisi Lagi

 

Ada pun anggota dewan kota Minneapolis diberitakan tengah mempertimbangkan tuntutan masyarakat untuk membubarkan kepolisian di Minneapolis akibat maraknya kasus kekerasan selama ini.

Warga meminta mereka menggantinya dengan badan baru yang lebih berorientasi pada komunitas, keamanan publik tanpa unsur kekerasan serta punya kemampuan untuk menjangkau lebih luas. 

Anggaran kepolisian dalam hal ini diminta untuk dialihkan ke program-program pencegahan kriminalitas seperti program kepemilikan rumah terjangkau, konseling dan program pencegahan kekerasan.

Sementara itu, Asosiasi Jaksa Penuntut di Minnesota dalam pernyataan mereka menyampaikan dukungan agar Kantor Jaksa Agung Minnesota diperbolehkan menangani kasus kematian yang disebabkan oleh tindak kekerasan oleh aparat.

Baca juga: Dilarang Berlutut Saat Demo George Floyd, Polisi di Oklahoma Mundur

Asosiasi ini juga meminta pada dewan untuk menyediakan dana serta pengacara terbaik untuk menangani kasus-kasus penting, selain menyampaikan dukungan dan simpati mereka terhadap keluarga Floyd.

Ada pun KJRI Chicago terus menjalin komunikasi dengan WNI di AS dan memastikan kondisi mereka aman. KJRI juga mengimbau WNI agar terus waspada dalam menyikapi unjuk rasa.

“Hingga pukul 12 malam hari kesepuluh berlangsungnya aksi unjuk rasa, warga Indonesia di Midwest AS sesuai pendataan KJRI dalam keadaan baik dan aman”, ujar Konsul Jenderal RI Chicago, Meri Binsar Simorangkir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com