OKLAHOMA CITY, KOMPAS.com - Seorang polisi di Oklahoma, AS, mengumumkan dia mundur dari kesatuannya setelah dilarang berlutut dalam demo George Floyd.
Dalam tayangan yang disiarkan KOCO-TV Selasa (2/6/2020), nampak mantan petugas bagian detensi, Keval Williams, berada di antara demonstran.
"Saya menyerahkan lencana saya, dan disinilah saya berada," ujar Williams saat berada dalam demonstrasi sembari membawa kertas berisi tulisan.
Baca juga: Dukung Demo Kematian George Floyd, Polisi Berlutut Bareng Demonstran
Semua berawal ketika demonstrasi memprotes kematian George Floyd di pusat kota Oklahoma berubah rusuh pada Sabtu pekan lalu (30/5/2020).
Juru bicara Kantor Sheriff Oklahoma County, Mark Myers, mengatakan bahwa para perusuh itu merangsek masuk penjara, membakar mobil, dan memecahkan kaca mereka.
Dikutip New York Post Rabu (3/6/2020), untuk meredam kerusuhan itu, sheriff membutuhkan bantuan dengan mengerahkan semua kekuatan yang ada.
Saat itu, Williams mendapatkan perintah untuk membantu melindungi Penjara Oklahoma County hingga yang lebih berpengalaman datang.
Namun, Williams memutuskan untuk mengundurkan diri. "Kalian melarang saya untuk berlutut. Jadi, hari ini saya akan melakukannya," jelasnya.
Berdasarkan keterangan Myers, sang petugas tidak diperbolehkan untuk melakukannya karena dia saat itu dilarang meninggalkan posnya.
"Kami membutuhkan semua pegawai yang ada, yang sudah ditugaskan berada di penjara, untuk tetap di tempat mereka," jelas Myers.
Baca juga: Dua Polisi Tertembak dan Satu Ditusuk di Leher Saat Demo George Floyd
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan