Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curahan Hati Pekerja Seks di Tengah Pandemi Covid-19: Banyak Konsumen Melupakan Saya

Kompas.com - 05/06/2020, 19:05 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Editor

KOMPAS.com - Kebijakan jaga jarak atau social distancing terkait pandemi virus corona di berbagai tempat mengakibatkan rumah-rumah bordil dan klub penari telanjang ditutup.

Para pekerja seks komersial di seluruh dunia terancam kehilangan mata pencaharian sebagai dampak dari wabah tersebut.

Di tengah kekhawatiran akan penghasilan serta kesehatan mereka, berbagai cara dilakukan para PSK demi kelangsungan usahanya.

Beberapa diantaranya menawarkan layanan seks via daring, namun ada juga yang mengandalkan bantuan dari lembaga-lembaga amal.

Baca juga: Salah Masuk Rumah, Dua Pria yang Disewa untuk Fantasi Seks Ditangkap Polisi

Estelle Lucas, misalnya, yang sudah bekerja sebagai seorang penghibur selama 10 tahun terakhir di Melbourne, sangat berhati-hati dalam memilih dan berhubungan dengan pelanggan-pelanggannya.

Namun penyebaran Covid-19 dan anjuran menjaga jarak memicu larangan bertransaksi seksual, membuat dia khawatir berbagai upaya yang dilakukannya akan sia-sia.

"Wajar saya mengatakan bahwa jika saya tidak bekerja selama enam bulan, banyak orang akan melupakan saya," katanya.

"Saya tidak dapat menghubungi pelanggan-pelanggan saya dan hanya bisa menggobrol saja dengan mereka. Dalam industri seks itu tidak cukup. Kita perlu menjalin keintiman dan itu tidak mungkin terjadi dalam situasi seperti saat ini."

Baca juga: Heboh, Pria Curi 126 Pasang Sandal untuk Dipakai Berhubungan Seks

Sebelum wabah virus corona, Estelle mengatakan dia mendapatkan penghasilan di atas rata-rata, dan berharap bisa segera melunasi cicilan rumahnya di pinggiran kota Melbourne.

Kini dia hampir tidak punya penghasilan. Dia sudah mencoba menyesuaikan diri dengan beralih ke layanan seks online, namun menurut dia apa yang dilakukannya tidak bisa menggantikan hubungan fisik.

"Sayangnya, ada hal-hal yang tidak dapat digantikan," ujarnya. "Saya sudah berupaya menawarkan secara online tetapi tidak semua orang mengerti teknologi. Beberapa klien saya bahkan ada yang tidak tahu sama sekali cara menggunakan ponsel."

Meski pemerintah daerah sudah memetakan dengan jelas untuk membuka kembali berbagai restoran dan kafe, namun belum ada rencana untuk membuka kembali industri seks.

Baca juga: Usai Diduga Berhubungan Seks, Selebgram Ini Akan Nikahi Anak Tirinya

Ketidakpastian itu, ditambah dengan banyak hal yang tidak diketahui seputar virus itu sendiri, membuat banyak pekerja seks dilanda kecemasan yang mendalam.

"Saya takut semua pekerjaan saya akan kembali ke nol dan saya harus memulai dari awal seperti yang saya lakukan ketika pertama kali merintisnya," kata Estelle.

Dia juga mengkhawatirkan kesehatan para kliennya. "Apakah mereka akan ada di sana?" katanya. "Banyak hal yang membuat saya bingung."

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com