KOMPAS.com - Kepolisian negara bagian New South Wales (NSW), Australia menyatakan aparatnya yang tampak menendang dan menjatuhkan seorang remaja Aborigin dalam video viral, sedang mengalami hari yang buruk saat kejadian di Sydney pekan ini.
Komisioner Kepolisian NSW Mick Fuller menyampaikan pernyataan itu pada Rabu (3/6/2020), sekaligus meminta maaf kepada remaja tersebut.
Menurutnya, aparat polisi yang kini sudah dikenai sanksi seharusnya bisa menangani situasi secara lebih baik.
Peristiwa terjadi ketika seorang remaja Aborigin berusia 16 tahun ditendang oleh seorang polisi di bagian kaki sebelum dijatuhkan dan diborgol.
Baca juga: Video Viral Remaja Aborigin Ditendang Polisi, Pihak Kepolisian Lakukan Penyelidikan
Dalam video yang beredar di jejaring sosial Senin malam (1/6/2020), terlihat ada tiga petugas polisi yang berbicara dengan sekelompok remaja Aborigin di kawasan Surry Hills.
Salah seorang remaja, yang identitasnya tidak dapat diungkapkan karena dilindungi undang-undang, terdengar berbicara dengan aparat polisi yang kemudian mengatakan "saya akan mematahkan rahangmu".
Tindakan aparat yang identitasnya juga tak disebutkan itu kini dalam penyelidikan, apakah berlebihan atau sudah sesuai dengan prosedur.
Remaja itu sendiri sempat ditangkap dan belakangan dibawa ke RS terdekat untuk mendapatkan perawatan atas beberapa cedera ringan yang dialaminya. Ia kemudian dibebaskan tanpa tuntutan apa-apa.
Baca juga: Pertama Kalinya dalam 29 Tahun, Australia Mengalami Resesi
"Saya tidak akan pernah membenarkan tindakan aparat tersebut," ujar Komisioner Fuller dalam wawancara dengan radio lokal.
"Meski pun aparat ini tak memiliki latar belakang yang bermasalah, dia juga sudah tiga setengah tahun jadi polisi, jika dia harus dikecam, tentunya kita akan bilang dia sedang mengalami hari yang buruk," tambahnya.
Komisioner Fuller menjelaskan, teknik menjatuhkan dengan cara menyasar bagian kaki, terkadang digunakan aparat polisi saat menangkap seseorang.
Dalam video yang beredar, remaja tersebut terdengar melontarkan kalimat, "Saya akan mematahkan rahangmu" sebelum aparat polisi itu mendekati dia dan menjatuhkannya.
Menteri Urusan Kepolisian negara bagian NSW, David Elliott mengaku "ngeri" dengan kalimat yang dilontarkan oleh remaja itu.
"Saya merasa terganggu dengan ancaman dari seorang remaja untuk menyerang aparat polisi secara fisik, sama terganggunya dengan respons dari aparat tersebut," ujar Menteri Elliott.
Baca juga: Perang Mulut Antar Pejabat Negara Bagian di Australia soal Pembukaan Perbatasan
Saudara dari remaja tersebut, yang juga tak bisa disebutkan namanya karena alasan hukum, kepada ABC mengaku sangat marah dengan apa yang dialami saudaranya.