Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Viral Remaja Aborigin Ditendang Polisi, Pihak Kepolisian Lakukan Penyelidikan

Kompas.com - 03/06/2020, 15:15 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Editor

KOMPAS.com - Kantor kepolisian New South Wales (NSW) di Sydney, Australia, tengah menyelidiki salah satu anggotanya yang tampak dalam rekaman video menendang seorang remaja Aborigin dan menjatuhkannya ke tanah.

Video yang telah beredar di media sosial pada Senin (1/6/2020) malam itu menunjukkan tiga petugas polisi berbicara dengan sekelompok remaja Aborigin di kawasan Surry Hills.

Seorang remaja pria berusia 17 tahun, yang identitasnya disembunyikan karena aturan perundang-undangan, terdengar berbicara dengan seorang petugas polisi pria kemudian mengatakan, "Saya akan mematahkan lehermu."

Seorang petugas polisi pria kemudian berjalan ke arah remaja itu dan menyuruh remaja itu membalikkan badan sebelum akhirnya memegang tangan bocah itu di balik punggungnya.

Kemudian, polisi itu menendang kakinya, membuat remaja pria itu jatuh ke tanah. Dua petugas polisi perempuan menahan remaja itu saat diborgol.

Baca juga: Australia Uji Coba Vaksin Virus Corona pada Manusia, Bisa Tersedia Tahun Ini

Kepolisian NSW dalam sebuah pernyataan mengonfirmasi remaja itu dibawa ke rumah sakit, sebelum diserahkan ke keluarganya sembari menunggu penyelidikan lebih lanjut.

"Bagaimana penangkapan terjadi kini sedang dalam penyelidikan yang dilakukan oleh petugas kepolisian dari Saturan Standar Profesional," berikut isi pernyataan kepolisian NSW.

"Polisi yang terlibat kini tugasnya dibatasi di saat penyelidikan sedang dilakukan."

"Anggota polisi senior telah bertemu dengan masyarakat dan sesepuh, dan akan terus menjaga hubungan selama proses berlangsung."

Hal serupa melibatkan anggota polisi terjadi baru-baru ini di Amerika Serikat, yang menyebabkan kematian George Floyd, warga Minneapolis.

Baca juga: Perang Mulut Antar Pejabat Negara Bagian di Australia soal Pembukaan Perbatasan

Kematiannya menyulut protes dan unjuk rasa tentang cara polisi menggunakan kekuatan dan kini berakhir menjadi demonstrasi rusuh di berbagai kota di negara bagian Amerika Serikat.

Sejumlah warga Aborigin di Australia juga mengaku bahwa kepolisian Australia sering melakukan (tindakan kasar) kepada mereka tanpa mendapat perhatian internasional.

Menteri Kepolisian NSW, David Elliott mengatakan, dirinya telah melihat rekaman video itu dan telah diberi pengarahan tentang insiden tersebut oleh pejabat sementara komisaris polisi.

"Remaja itu sudah pulang, polisi masih berhubungan dengan keluarganya tentang masalah ini," kata Elliott.

"Dan tentu saja akan ada tinjauan terhadap prosedur operasi standar untuk memastikan semua prosedur itu dipenuhi."

Halaman:

Terkini Lainnya

Senator AS Apresiasi Sikap Biden Tak Jadi Kirim Bom Seberat 907 Kg untuk Israel

Senator AS Apresiasi Sikap Biden Tak Jadi Kirim Bom Seberat 907 Kg untuk Israel

Global
Untuk Pertama Kalinya, Pejabat Militer Pentagon Mundur karena Perang Gaza

Untuk Pertama Kalinya, Pejabat Militer Pentagon Mundur karena Perang Gaza

Global
Jutaan Migran Tak Bisa Memilih dalam Pemilu Terbesar di Dunia

Jutaan Migran Tak Bisa Memilih dalam Pemilu Terbesar di Dunia

Internasional
Pesawat Tempur Israel Mengebom Kamp Pengungsi Nuseirat, 14 Tewas Termasuk Anak-anak

Pesawat Tempur Israel Mengebom Kamp Pengungsi Nuseirat, 14 Tewas Termasuk Anak-anak

Global
AS Tak Percaya Terjadi Genosida di Gaza

AS Tak Percaya Terjadi Genosida di Gaza

Global
AS Hancurkan Sebagian Jembatan Baltimore yang Ambruk untuk Bebaskan Kapal Terjebak

AS Hancurkan Sebagian Jembatan Baltimore yang Ambruk untuk Bebaskan Kapal Terjebak

Global
Pedemo Israel Cegat Truk Bantuan ke Gaza, Banting Makanan sampai Berserakan

Pedemo Israel Cegat Truk Bantuan ke Gaza, Banting Makanan sampai Berserakan

Global
[POPULER GLOBAL] Lampu Lalin Unta | Thailand SIta 1 Ton Meth Kristal

[POPULER GLOBAL] Lampu Lalin Unta | Thailand SIta 1 Ton Meth Kristal

Global
Rangkuman Hari Ke-810 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran 30 Kota | Apartemen Roboh

Rangkuman Hari Ke-810 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran 30 Kota | Apartemen Roboh

Global
Ukraina Serang Fasilitas Energi Rusia Dekat Perbatasan

Ukraina Serang Fasilitas Energi Rusia Dekat Perbatasan

Global
Kampanye Keselamatan Lalu Lintas, Perancis Gaungkan Slogan 'Berkendaralah Seperti Perempuan'

Kampanye Keselamatan Lalu Lintas, Perancis Gaungkan Slogan "Berkendaralah Seperti Perempuan"

Global
Rusia Gempur 30 Kota dan Desa di Ukraina, 5.762 Orang Mengungsi

Rusia Gempur 30 Kota dan Desa di Ukraina, 5.762 Orang Mengungsi

Global
Demonstrasi Pro-Palestina di Kampus-Kampus AS Bergulir ke Acara Wisuda

Demonstrasi Pro-Palestina di Kampus-Kampus AS Bergulir ke Acara Wisuda

Global
Afghanistan Kembali Dilanda Banjir Bandang, Korban Tewas 300 Lebih

Afghanistan Kembali Dilanda Banjir Bandang, Korban Tewas 300 Lebih

Global
Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com