"Saat pulang ke rumah malam itu, dia ketakutan. Badannya masih nyeri dan dia tampak putus asa," katanya.
"Remaja, biasalah, banyak bicara. Tapi kita tidak boleh melecehkan mereka hanya karena mereka banyak bicara," tambahnya.
Kepala Negara Bagian NSW Premier Gladys Berejiklian saat diminta tanggapan atas kejadian ini menyatakan, "perjalanan kita masih jauh".
"Apa yang terjadi di AS merupakan peringatan yang baik bagi kita. Saya kira kita semua sedih dengan apa yang terjadi di sana," ujarnya.
"Kita harus memastikan bahwa kita bisa melindungi seluruh warga negara kita," tambahnya.
Baca juga: WNI di Australia Harus Bayar Rp 300.000 untuk Surat Jalan ke Indonesia
Komandan Kepolisian Metropolitian NSW Mick Willing dalam pernyataan terpisah mengatakan khawatir dengan situasi maraknya aksi-aksi protes menentang polisi di berbagai negara saat ini.
"Apakah saya khawatir dengan rekaman yang saya lihat? Jelas saya khawatir. Tapi saya juga khawatir dengan orang yang mungkin memanfaatkan rekaman ini untuk menyulut sesuatu yang tidak semestinya," katanya.
Anggota parlemen Australia Dave Sharma dari Partai Liberal menyatakan kaget dan muak dengan isi rekaman tersebut.
"Tentu saja saya minta pihak kepolisian menyediliki masalah ini," katanya kepada ABC.
Baca juga: Covid-19, Suasana Lebaran WNI di Australia
Menurut Samantha Lee, seorang pengacara dari lembaga bantuan hukum Redfern Legal Centre, tindakan aparat polisi tersebut bukan hanya tak dapat diterima namun juga sangat berbahaya.
"Ini merupakan tindakan penggunaan kewenangan dalam situasi yang seharusnya tidak perlu digunakan," ujarnya.
Lee mengatakan, permasalahan ini bisa dibawa ke pengadilan pidana, atau ke pengadilan perdata jika tindakan oknum aparat itu dipandang tidak beralasan.
Menurutnya, tindakan aparat itu tak hanya rugikan remaja tersebut namun juga hubungan sosial masyarakat.
"Anak-anak muda Aborigin khususnya sangat menjadi sasaran tindakan polisi bukan hanya d NSW tapi juga di seluruh Australia," ujar Lee.
"Mereka ini sangat rentan dan kini saatnya untuk menghentikan tindakan-tindakan polisi seperti itu," tambahnya.
Baca juga: Australia Minta Asal Usul Virus Corona Diselidiki, China Bekukan Impor Daging
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.