China Daily menyebut seharusnya politisi Negeri "Uncle Sam" menyelesaikan kerusuhan di negeri mereka, dari pada menciptakan masalah di negeri orang.
Isu soal Hong Kong semakin memanaskan hubungan dua negara, selain masalah lain seperti perang dagang atau penanganan virus corona.
Baca juga: Sebelum Kematian George Floyd, Rasisme di Minneapolis Sudah Marak Terjadi
Tak hanya media, juru bicara kementerian luar negeri Hua Chunying juga menggunakan momen itu untuk melontarkan kecaman kepada Washington.
"Aku tak bisa bernapas," ujar Hua dalam kicauan di Twitter, merespons juru bicara Kementerian Luar Negeri AS, Morgan Ortagus, yang mengkritik masalah Hong Kong.
Kalimat "aku tak bisa bernapas" itu adalah hal terakhir yang diucapkan oleh George Floyd ketika lehernya ditindih oleh Derek Chauvin.
Chauvin, yang kemudian dipecat dari kesatuannya, ditangkap pada Jumat (29/5/2020), dan dijerat dengan dua pasal pembunuhan, masing-masing tingkat tiga dan dua.
Namun, tuduhan itu justru menimbulkan krisis di puluhan kota seantero AS. Sebabnya, Chauvin dianggap layak mendapat dakwaan pembunuhan tingkat satu.
Baca juga: Kematiannya Picu Demonstrasi Besar, Siapakah George Floyd?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.