Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berpesta di Tengah Lockdown, Pangeran Belgia Ini Positif Covid-19

Kompas.com - 31/05/2020, 14:12 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber BBC

BRUSSELS, KOMPAS.com - Seorang pangeran Belgia positif Covid-19, setelah dia berpesta di tengah lockdown yang diberlakukan di Spanyol.

Dalam keterangan istana, Pangeran Joachim, dilaporkan bepergian ke Negeri "Matador" untuk keperluan magang pada 26 Mei lalu.

Dua hari kemudian, bangsawan berusia 28 tahun itu dikabarkan berpesta di Cordoba, kawasan selatan Spanyol, sebelum positif Covid-19.

Baca juga: BREAKING NEWS: Pangeran Charles Positif Terkena Virus Corona

Dalam pemberitaan media lokal, keponakan Raja Philippe dari Belgia itu termasuk dalam 27 undangan yang ikut dalam pesta.

Berdasarkan aturan lockdown di Cordoba seperti diberitakan BBC Sabtu (30/5/2020), pertemuan yang dihadiri lebih dari 15 orang dilarang.

Kepolisian Spanyol kemudian menggelar investigasi. Jika terbukti bersalah, maka mereka bisa didenda 10.000 euro, atau Rp 163,4 juta.

Semua orang yang datang dalam pesta itu dilaporkan dikarantina, termasuk Pangeran Joachim, yang disebut mempunyai gejala ringan virus corona.

Rafaela Valenzuela, perwakilan dari pemerintah Cordoba, mengecam pesta itu dan menyebut semua orang yang terlibat "tak bertanggung jawab".

"Saya sangat terkejut dan marah. Insiden itu tidak sesuai di tengah masa berkabung karena banyaknya korban meninggal," jelas Valenzuela.

Kabar keberadaan pesta itu awalnya dipublikasikan harian El Confidencial, yang mengutip dokumen pemerintah, namun tak menyebutkan Joachim.

Media Belgia kemudian mengonfirmasi bahwa ahli waris ke-10 kerajaan itu memang tengah berada di Negeri "Matador" dalam urusan magang.

Baca juga: Putri Kerajaan Spanyol Meninggal Setelah Terinfeksi Virus Corona

Joachim disebut mempunyai hubungan jarak jauh dengan seorang perempuan Spanyol, di mana dia diidentifikasi bernama Victoria Ortiz.

Ini bukan kali pertama darah biru terinfeksi Covid-19. Di Inggris, Putra Mahkota Pangeran Charles juga sempat terinfeksi pada akhir Maret.

Kemudian di Spanyol, Putri Maria Teresa dari Keluarga Cabang Bourbon-Parma meninggal karena virus corona, dan jadi korban pertama dari kalangan monarki.

Negeri "Matador" tengah dalam proses untuk keluar sebagai salah satu negara yang menerapkan lockdown paling ketat di Eropa.

Pada 4 Mei, pemerintahan Perdana Menteri Pedro Sanchez mengumumkan empat fase melonggarkan karantina wilayah, dengan anak di bawah 14 tahun dirumahkan selama enam pekan.

Madrid kemudian menyatakan, mereka akan memulai fase kedua pada 1 Juni dengan efeknya dirasakan 70 persen populasi, menyisakan hanya kota besar yang masih ditutup.

Spanyol adalah salah satu negara yang paling parah terdampak virus corona, dengan 239.228 infeksi dan 27.125 korban meninggal.

Baca juga: Pangeran William Ingin Jadi Pilot Ambulans Udara Lagi demi Bantu Atasi Virus Corona

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com