WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden AS Donald Trump mendapat kritikan. Sebab, dia berusaha keluar dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) di tengah pandemi virus corona.
Uni Eropa menyerukan supaya dia mempertimbangkan ulang. Sementara Jerman menyebut tindakannya mengecewakan karena memundurkan upaya kesehatan global.
Sementara Ketua Komite Kesehatan Senat AS, Lamar Alexander, seorang politisi Republik seperti Trump, menyebut waktunya tak tepat untuk keluar.
Baca juga: Covid-19, Trump Hentikan Hubungan dengan WHO
WHO, badan PBB yang yang mempromosikan kesehatan dan menangani wabah, berulang kali mendapatkan kritik dari presiden 73 tahun itu.
Dalam pandangan Trump, organisasi yang dipimpin Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus itu dianggap gagal membuat China bertanggung jawab atas virus corona.
Pada April lalu, sang presiden menyatakan membekukan dana anggaran, di mana pada Jumat (29/5/2020), dia resmi mencabut bantuan.
Padahal, Washington merupakan donatur terbesar WHO, di mana pada 2019, mereka menyumbang 400 juta dollar AS, atau sekitar Rp 5,8 triliun.
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, dan diplomat top Uni Eropa, Josep Borrell, dalam pernyataannya menyerukan agar dunia bekerja sama.
"Segala aksi yang melemahkan kooperasi internasional harus dihindari. Kami harap AS mempertimbangkannya lagi," jelas keduanya.
Menteri Kesehatan Jerman, Jens Spahn, menuturkan bahwa kebijakan Trump membuatnya kecewa. Meski, dia mengakui WHO harus "mereformasi dirinya".
Baca juga: Kekurangan Dana, WHO Dirikan Yayasan Bantuan Krisis Virus Corona
"Uni Eropa kini harus mengambil alih kepemimpinan dan menggelontarkan lebih secara finansial," kata dia dikutip BBC Sabtu 930/5/2020).
Kemudian Lamar Alexander berujar, tindakan presiden ke-45 AS itu bisa berdampak pada upaya menemukan vaksin virus corona.
Anders Nordstrom, mantan acting Direktur Jenderal WHO, menyatakan dia begitu "khawatir" langkah ini bakal meningkatkan tensi politik.
Sementara mantan bakal calon presiden, Elizabeth Warren, berkicau keputusan suami Melania itu tidak hanya membuat sekutu AS teralienasi.
Warren juga menerangkan keputusan tersebut bisa melemahkan kepemimpinan global, dan mengancam kesehatan publik Negeri "Uncle Sam" sendiri.
Baca juga: WHO Hentikan Uji Coba Hidroksiklorokuin sebagai Obat Virus Corona