Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

'Saya Tidak Bisa Bernapas', Pesan Terakhir Salah Satu Imigran Vietnam yang Tewas di Truk Kontainer

Kompas.com - 28/05/2020, 16:38 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Editor

KOMPAS.com - Petugas keamanan menangkap 26 orang di Belgia dan Perancis terkait kematian 39 imigran asal Vietnam. Para imigran ini ditemukan meninggal dunia dalam truk kontainer berpendingin di Inggris tahun lalu.

Semua jenazah meninggal karena asphyxia, atau kekurangan oksigen, dan hipotermia, menurut laporan yang dibuat oleh Inggris.

Sebanyak 13 orang, termasuk warga negara Maroko dan Vietnam, kini ditahan di Brussels dan 13 orang lainnya di Paris, kata penegak hukum.

Penuntut dari Belgia mengatakan para tersangka kemungkinan 'membawa puluhan orang setiap hari selama beberapa bulan'.

Menurut mereka, jaringan penyelundupan orang tersebut dicurigai memfasilitasi kedatangan para imigran asal Vietnam pada 2019.

Meski demikian, Kepolisian Essex, mengatakan penangkapan para tersangka ini tidak terkait langsung dengan investigasi mereka, seperti dikutip oleh penyiar publik Irlandia RTE.

Badan Kerjasama Keadilan Kriminal Uni Eropa (Eurojust) mengatakan bahwa kepolisian telah melaksanakan penggerebekan lintas batas pada Selasa (26/05) pagi dalam sebuah operasi yang melibatkan empat negara: Inggris, Perancis, Belgia, dan Irlandia, serta Europol.

Sejumlah orang telah ditahan sebelumnya terkait kematian para imigran tersebut, termasuk beberapa tersangka di Vietnam.

Pada April 2020, pengemudi truk kontainer, Maurice Robinson, mengaku bersalah melakukan 39 pembunuhan tidak disengaja.

Dalam persidangan yang sama di Old Bailey, London, terdakwa lainnya Gheorghe Nica menyangkal melakukan 39 pembunuhan tidak disengaja. Tiga terdakwa lainnya yang dikenai tuntutan lain terkait kematian para imigran tersebut juga menghadiri sidang secara virtual.

Pengadilan untuk mendengar tuntutan lainnya dijadwalkan dimulai pada 5 Oktober.

Jenazah WN Vietnam tersebut ditemukan di sebuah kompleks industri sesaat setelah truk kontainer itu tiba di Inggris lewat kapal ferry dari Zeebrugge di Belgia.

Di antara para jenazah ditemukan 10 remaja, dua di antaranya adalah anak laki-laki berusia 15 tahun.

Baca juga: 11 Anak asal Vietnam Diselundupkan ke Inggris Pakai Truk Pendingin

'Saya tidak bisa bernapas'

Salah satu korban adalah Pham Thi Tra My (26), yang hilang kabarnya sejak ia mengirimkan SMS pada Selasa 22 Oktober 2019 dan mengatakan ia tidak bisa bernafas di kontainer kulkas dengan suhu dapat mencapai -25C.

Abang Tra My, Pham Ngoc Tuan, mengatakan mereka membayar sekitar Rp500 juta kepada penyelundup untuk membawa adiknya ke Inggris. Lokasi terakhir dia adalah di Belgia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Global
Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Global
Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Global
Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Global
 Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Global
Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Global
WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

Global
Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Global
Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Global
Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Global
Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Internasional
Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Global
Bagaimana Rencana 'The Day After' Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Bagaimana Rencana "The Day After" Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Internasional
Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Global
Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis 'Habisi Mereka' di Rudal Israel...

Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis "Habisi Mereka" di Rudal Israel...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com