Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Dompet Dhuafa AS Bagikan Paket Makanan ke Petugas Medis

Kompas.com - 28/05/2020, 14:30 WIB
Maria Arimbi Haryas Prabawanti,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.comDompet Dhuafa United State of America (USA) Incorporation (Inc) mengadakan program Iftar for Frontliners atau pemberian paket makanan petugas medis yang merupakan garda terdepan penanganan Covid-19.

Lembaga amal asal Indonesia yang sudah terdaftar resmi di Amerika sejak 2015 tersebut memberikan 40 paket makanan berbuka puasa ke petugas medis di Inova HealthPlex Ashburn dan Reston Hospital Center yang berada di Virginia beberapa waktu lalu.

Direktur Eksekutif Dompet Dhuafa USA Inc Irwan Saputra mengatakan, berbagi makanan untuk berbuka puasa adalah program tahunan Dompet Dhuafa USA inc, walaupun mayoritas masyarakat di USA adalah non-Muslim dan tidak menjalankan ibadah puasa.

"Kami ingin berbagi kebahagiaan Ramadhan dan mempromosikan sisi positif Islam kepada masyarakat," ungkapnya melalui pesan singkat, Jumat (15/5/2020).

Baca juga: Jalan Terjal Dompet Dhuafa Serahkan Bantuan untuk Nenek Gembong dan Umi Kalsum

Menurut dia, makanan tersebut akan sangat bermanfaat bagi petugas medis yang sibuk menangani pasien Covid-19 di negara dengan jumlah penderita terbanyak di dunia ini.

Dalam keterangan tertulisnya, Irwan mengatakan, dengan diselenggarakannya program tersebut, para medis diharapkan dapat tetap fokus bekerja karena kebutuhan konsumsinya telah tersedia.

Sebagai informasi, Dompet Dhuafa USA Inc mengumpulkan dana dari para donatur yang mayoritas diaspora atau orang-orang Indonesia yang menetap di luar Indonesia.

Dana yang terkumpul kemudian disalurkan ke petugas medis dan masyarakat yang membutuhkan.

Baca juga: Cara Bayar Zakat Fitrah Online Melalui Rumah Zakat, Baznas, dan Dompet Dhuafa

Selain berbagi paket makanan, Dompet Dhuafa USA Inc juga menyalurkan program serupa ke 11 keluarga kurang mampu di Vienna, yang perekonomiannya terdampak pandemi Covid-19.

Chairman Dompet Dhuafa USA Inc Emil Ranakusuma mengatakan, pihaknya mendapatkan informasi dari grup Facebook bahwa ada beberapa keluarga di wilayah Vienna yang sulit untuk memenuhi kebutuhan pangan.

"Jadi, kami kirimkan 66 paket makanan berbuka puasa untuk mereka," kata Emil.

Emil mengatakan, program tersebut dapat berjalan dan berdampak bagi yang membutuhkan di Amerika Serikat, lantaran adanya kebaikan dari para donor untuk terus berdonasi, walau di masa-masa sulit seperti saat ini.

"Mari terus kuatkan semangat berbagi untuk sesama di tengah pandemi Covid-19 ini," ajak Emil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com