Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Roket China Diduga Pecah di Angkasa, Puing-puing Berjatuhan di Afrika

Kompas.com - 14/05/2020, 11:00 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber Forbes

BOCANDA, KOMPAS.com - Puing-puing dari roket China yang diduga pecah setelah peluncuran minggu lalu, dilaporkan berjatuhan di desa-desa Afrika.

Dilansir dari Forbes pada Selasa (12/5/2020), setidaknya ada 2 desa di Pantai Gading yang telah kejatuhan puing-puing roket China tersebut.

Selasa (5/5/2020), roket Long March-5B diluncurkan dari Pusat Peluncuran Luar Angkasa Wenchang di provinsi Hainan, China Selatan.

Roket ini adalah kapsul awak eksperimental, yang dirancang agar suatu hari dapat membawa manusia ke luar angkasa dan mungkin ke Bulan.

Baca juga: Korea Utara Tes Peluncur Roket Super Besar, Korsel Mengecam

Skenarionya, pesawat tak berawak itu naik hingga 8.000 kilometer lalu masuk kembali dengan kecepatan tinggi ke Bumi dan mendarat.

Diberitakan Forbes, misi demonstrasi ini mirip dengan NASA Exploration Flight Test-1 (EFT-1) dari pesawat ruang angkasa Orion tahun 2014.

Namun tak lama setelah peluncuran, entri ulang yang melibatkan inti roket berbobot hampir 18 ton, tidak terkendali.

Ini merupakan objek entri ulang terbesar yang tidak terkendali sejak stasiun ruang angkasa Salyut-7 Uni Soviet pada 1991 dengan berat 39 ton.

Baca juga: Markas Tentara AS dan Inggris di Irak Diserang Roket, 3 Orang Tewas

Laporan berdatangan bahwa beberapa puing telah jatuh di Pantai Gading. Foto yang diunggah di media sosial menunjukkan pipa sepanjang 12 meter dari roket mendarat di tanah.

Kemungkinan pipa ini awalnya berukuran 21 meter tetapi pecah jadi 2 saat masuk Bumi.

Jonathan McDowell seorang astronom di Pusat Astrofisika Harvard-Smithsonian mengatakan, puing-puing yang berjatuhan di desa-desa itu berasal dari roket, berdasarkan waktu kejadian dan lokasi yang terletak di bawah jalur roket.

"Saya menyimpulkan benda-benda itu terlihat di Mahounou, dan setidaknya beberapa benda lain di wilayah Pantai Gading yang fotonya beredar di Afrika, sangat mungkin bagian dari roket China," tulisnya di Twitter.

Baca juga: Sedang Wabah Virus Corona, China Tetap Luncurkan Roket ke Luar Angkasa

Laporan warga setempat menyatakan, pipa itu jatuh di bangunan pembuat keju di desa Mahounou wilayah Bocanda.

Kemudian laporan lain mengatakan, sebuah rumah di desa N'guinou juga telah kejatuhan puing-puing dari roket China.

Penyebab puing-puing itu tidak disebutkan, dan sementara ini tidak ada korban jiwa yang dilaporkan.

Stasiun infrasonik di Pantai Gading juga mencatat puing-puing roket bergerak dengan kecepatan supersonik melalui atmosfer dan menghujam daratan, sekitar 60 kilometer dari lokasi stasiun itu.

Baca juga: BUMN Pembuat Bom dan Roket Lagi Buka Banyak Lowongan, Tertarik?

Puing-puing ini belum dipastikan berasal dari roket, begitu pun China yang belum mengambil tindakan atas puing-puing itu.

Masih belum jelas bagaimana insiden ini akan ditangani. Namun secara teknis, di bawah hukum internasional, China akan bertanggung jawab atas segala kerusakan yang ditimbulkannya, atau yang lebih buruk harus bertanggung jawab atas cedera yang ditimbulkan.

Baca juga: Pendukung Bumi Datar Mati dalam Kecelakaan Roket Buatannya Sendiri

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com