Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Milisi Serang Rumah Sakit di Afghanistan, 14 Orang, Termasuk 2 Bayi, Tewas

Kompas.com - 12/05/2020, 20:57 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber BBC,AFP

KABUL, KOMPAS.com - Sebanyak 14 orang, dengan dua di antaranya bayi, tewas ketika milisi menyerang rumah sakit yang berlokasi di Kabul, Afghanistan.

Sementara 15 lainnya terluka ketika kelompok bersenjata menyerang fasilitas kesehatan itu pada Selasa pagi waktu setempat (12/5/2020).

Kekerasan terbaru itu terjadi di tengah perjuangan Afghanistan mengatasi berbagai krisis, seperti wabah virus corona maupun meningkatnya aksi milisi.

Baca juga: Bom Bunuh Diri di Afghanistan Tewaskan 3 Orang, 15 Lainnya Luka-luka

Tiga pria bersenjata menyerang Rumah Sakit Nasional Barchi di Kabul pada pagi, dan menduduki tempat itu selama berjam-jam.

Dilaporkan BBC, salah satu dokter yang selamat mengisahkan, serangan itu terjadi pukul 10.00. Warga setempat sempat mendengar dua ledakan disusul tembakan.

Saksi mengungkapkan sekitar 180 orang tengah berada di rumah sakit ketika serangan terjadi. Adapun fasilitas itu sebagian dikelola yayasan Medicins Sans Frontieres.

Pasukan khusus dikerahkan, di mana mereka menyelamatkan 100 perempuan dan bayi, termasuk tiga warga negara asing, demikian keterangan sumber.

Reuters memberitakan, pelaku yang menyamar sebagai polisi ditembak mati oleh militer dalam pertempuran yang berlangsung beberapa jam.

Gambar yang berhasil terpublikasikan menunjukkan seorang tentara menggendong bayi yang diselimuti keluar dari lokasi penembakan.

Setidaknya 14 orang tewas dalam insiden itu. "Korban juga termasuk ibu dan perawat," kata juru bicara kementerian dalam negeri Tareq Arian kepada AFP.

Baca juga: Taliban Serang 3 Lokasi, 23 Tentara Afghanistan dan 9 Warga Sipil Tewas

Fasilitas itu terletak di kawasan barat Kabul, rumah bagi minoritas Syiah Hazara, yang menjadi target kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Serangan di Barchi itu merupakan insiden terbaru yang menghantam sektor kesehatan, dan menjadi korban konflik selama bertahun-tahun.

"Kami menyerukan agar semua pihak berhenti menyerang rumah sakit dan pekerja kesehatan," kata pejabat kesehatan setempat, Waheed Majroh.

Sekitar satu jam sebelumnya, bom bunuh diri menewaskan setidaknya 24 orang dalam prosesi pemakaman seorang polisi di Provinsi Nangarhar.

Juru bicara pemerintah provinsi Ataullah Khogyani mengatakan, pelaku meledakkan diri ketika upacara pemakaman sudah setengah jalan.

Amir Mohammad, korban luka mengisahkan ribuan orang menghadiri acara itu, yang biasanya juga menyedot massa dalam jumlah besar di Afghanistan.

Kelompok Taliban membantah bertanggung jawab dalam dua serangan tersebut.

Baca juga: Taliban Bunuh Puluhan Polisi Afghanistan dalam Dua Kali Serangan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Global
Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Global
Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Internasional
Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Global
Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Global
Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Global
Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Global
Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Global
Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Global
Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Internasional
Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Global
Rangkuman Hari Ke-803 Serangan Rusia ke Ukraina: Atlet Ukraina Tewas | Tentara Latihan Senjata Nuklir

Rangkuman Hari Ke-803 Serangan Rusia ke Ukraina: Atlet Ukraina Tewas | Tentara Latihan Senjata Nuklir

Global
5 Orang Tewas di Rafah dalam Serangan Udara Israel Semalam

5 Orang Tewas di Rafah dalam Serangan Udara Israel Semalam

Global
Juara Angkat Besi Eropa Ini Tewas dalam Perang Membela Ukraina

Juara Angkat Besi Eropa Ini Tewas dalam Perang Membela Ukraina

Global
Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com