KABUL, KOMPAS.com - Sebanyak 14 orang, dengan dua di antaranya bayi, tewas ketika milisi menyerang rumah sakit yang berlokasi di Kabul, Afghanistan.
Sementara 15 lainnya terluka ketika kelompok bersenjata menyerang fasilitas kesehatan itu pada Selasa pagi waktu setempat (12/5/2020).
Kekerasan terbaru itu terjadi di tengah perjuangan Afghanistan mengatasi berbagai krisis, seperti wabah virus corona maupun meningkatnya aksi milisi.
Baca juga: Bom Bunuh Diri di Afghanistan Tewaskan 3 Orang, 15 Lainnya Luka-luka
Tiga pria bersenjata menyerang Rumah Sakit Nasional Barchi di Kabul pada pagi, dan menduduki tempat itu selama berjam-jam.
Dilaporkan BBC, salah satu dokter yang selamat mengisahkan, serangan itu terjadi pukul 10.00. Warga setempat sempat mendengar dua ledakan disusul tembakan.
Saksi mengungkapkan sekitar 180 orang tengah berada di rumah sakit ketika serangan terjadi. Adapun fasilitas itu sebagian dikelola yayasan Medicins Sans Frontieres.
Pasukan khusus dikerahkan, di mana mereka menyelamatkan 100 perempuan dan bayi, termasuk tiga warga negara asing, demikian keterangan sumber.
Reuters memberitakan, pelaku yang menyamar sebagai polisi ditembak mati oleh militer dalam pertempuran yang berlangsung beberapa jam.
Gambar yang berhasil terpublikasikan menunjukkan seorang tentara menggendong bayi yang diselimuti keluar dari lokasi penembakan.
Setidaknya 14 orang tewas dalam insiden itu. "Korban juga termasuk ibu dan perawat," kata juru bicara kementerian dalam negeri Tareq Arian kepada AFP.
Baca juga: Taliban Serang 3 Lokasi, 23 Tentara Afghanistan dan 9 Warga Sipil Tewas
Fasilitas itu terletak di kawasan barat Kabul, rumah bagi minoritas Syiah Hazara, yang menjadi target kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Serangan di Barchi itu merupakan insiden terbaru yang menghantam sektor kesehatan, dan menjadi korban konflik selama bertahun-tahun.
"Kami menyerukan agar semua pihak berhenti menyerang rumah sakit dan pekerja kesehatan," kata pejabat kesehatan setempat, Waheed Majroh.
Sekitar satu jam sebelumnya, bom bunuh diri menewaskan setidaknya 24 orang dalam prosesi pemakaman seorang polisi di Provinsi Nangarhar.
Juru bicara pemerintah provinsi Ataullah Khogyani mengatakan, pelaku meledakkan diri ketika upacara pemakaman sudah setengah jalan.
Amir Mohammad, korban luka mengisahkan ribuan orang menghadiri acara itu, yang biasanya juga menyedot massa dalam jumlah besar di Afghanistan.
Kelompok Taliban membantah bertanggung jawab dalam dua serangan tersebut.
Baca juga: Taliban Bunuh Puluhan Polisi Afghanistan dalam Dua Kali Serangan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.