Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wuhan Berencana Tes Virus Corona ke 11 Juta Penduduknya

Kompas.com - 12/05/2020, 16:59 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber BBC

WUHAN, KOMPAS.com - Pemerintah Wuhan dilaporkan berencana untuk melakukan pemeriksaan virus corona kepada seluruh penduduknya yang berjumlah 11 juta jiwa.

Rencana itu nampaknya baru dalam tahap awal, di mana seluruh distrik di seantero kota diminta menyerahkan detil bagaimana tes itu bisa selesai dalam waktu 10 hari.

Rencana itu digulirkan setelah Wuhan melaporkan enam kasus virus corona pada akhir pekan, sebagaimana diberitakan BBC Selasa (12/6/2020).

Baca juga: Sebulan Tanpa Kasus Infeksi, Wuhan Laporkan Klaster Covid-19 Baru

Apalagi, lima kasus terakhir ditemukan pada satu distrik permukiman, sehingga pemerintah setempat menyebutnya sebagai kluster baru.

Padahal, kota yang menjadi episentrum awal wabah Covid-19 pada akhir Desember 2019 itu tidak melaporkan adanya infeksi baru sejak 3 April.

Dengan kota yang baru saja dibuka dari lockdown pada 8 April, kini upaya mereka menuju hidup normal terancam dengan adanya kasus tersebut.

"Pertempuran selama 10 hari"

Berdasarkan pemberitaan The Paper, mengutip dokumen yang bocor, setiap distrik diwajibkan menyerahkan rencana 10 hari melakukan pemeriksaan.

Setiap distrik bertanggung jawab dengan rencana berdasarkan jumlah populasi, dan apakah saat ini terdapat penularan aktif.

Dokumen, yang disebut sebagai "pertempuran 10 hari", mengungkapkan warga lansia dan permukiman padat harus diprioritaskan untuk dites.

Beberapa pejabat kesehatan senior, dikutip oleh Global Times, menyatakan bahwa upaya menguji 11 juta jiwa adalah hal yang sia-sia dan mahal.

Peng Zhiyong, direktur unit perawatan intensif Rumah Sakuit Zhongnan berujar, seharusnya pemerintah mengalihkan tes itu.

Dia berpandangan, tes itu bisa dilakukan terhadap pekerja medis, masyarakat rentan, dan mereka yang terpapar oleh para penderita.

Sementara seorang direktur di Universitas Wuhan menerangkan, pemerintah kota sudah memeriksa sekitar 3-5 juta populasi.

Baca juga: Wuhan Catatkan Infeksi Pertama Virus Corona dalam Sebulan Terakhir

Karena itu, mereka cukup fokus kepada sisanya, sekitar 6-8 juta orang, berdasarkan rencana dengan durasi 10 hari tersebut.

Sebagai perbandingan, AS yang kini sebagai negara paling terdampak karena virus corona sudah menggelar 300.000 tes setiap hari.

Karena itu, total sudah ada sembilan juta orang di Negeri "Uncle Sam" yang telah menjalani pemeriksaan, berdasarkan data dari Gedung Putih.

Di media sosial Weibo, netizen mempertanyakan apakah pemerintah bisa menggelar tes dalam skala besar dalam hitungan hari.

"Menurut saya, sangat mustahil untuk memeriksa begitu banyak orang," ujar seorang netizen, yang juga mempertanyakan berapa dana yang dihabiskan.

Sementara warganet lainnya menyatakan, seharusnya Wuhan menggelar pemeriksaan itu sebelum lockdown dicabut pada 8 April lalu.

Baca juga: Misteri Institut Virologi Wuhan, Sebenarnya Apa yang Dikerjakan dan Disimpan di Sana?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com