Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Maduro Ungkap Identitas 2 Warga AS yang Diduga Lakukan Kudeta Venezuela

Kompas.com - 07/05/2020, 07:27 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber Sky News

CARACAS, KOMPAS.com - Venezuela menahan 2 warga Amerika Serikat (AS) atas dugaan keterlibatan dalam percobaan kudeta yang gagal di pemerintahan Venezuela.

Penangkapan itu disebutkan oleh seorang mantan tentara AS di balik operasi kudeta tersebut, yakni Jordan Goudreau.

Dilansir dari Sky News Selasa (5/5/2020), Goudreau yang berbasis di Florida dan eks pasukan Baret Hijau mengatakan, kedua orang yang ditangkap itu adalah Luke Denman dan Aaron Berry.

Mereka bagian dari Operasi Gideon yang bertujuan "membebaskan Venezuela" dengan menangkap Presiden Nicolas Maduro.

Baca juga: Venezuela Tahan 2 Warga AS atas Upaya Kudeta Presiden Nicolas Maduro

Goudreau menuturkan, serangan pada Minggu (3/5/2020) itu diduga dibiayai oleh pemimpin oposisi Venezuela yang didukung AS, Juan Guaido. Namun Guaido membantah klaim itu.

Sebanyak 8 orang tewas di pantai dekat kota pelabuhan La Guaira - dekat ibu kota Caracas - saat operasi itu digagalkan.

Kemudian 8 orang lainnya - termasuk Denman dan Berry - ditangkap setelah serangan dipatahkan.

Baca juga: Mantan Pasukan Khusus AS Kisahkan Pimpin Kudeta Gulingkan Presiden Venezuela

Orang-orang yang ditahan setelah serangan itu ditunjukkan dalam sebuah video, yang diunggah di Twitter dan disiarkan televisi pemerintah.

Dalam pidatonya di televisi, Maduro mengatakan pihak berwenang menangkap 13 "teroris" yang terlibat dalam rencana itu.

Ia menunjukkan sesuatu yang disebutnya sebagai paspor AS dan kartu identitas lainnya milik Berry dan Denman.

"Mereka bermain Rambo," katanya. "Seolah-olah pahlawan."

Baca juga: Kerusuhan di Penjara Venezuela Pecah, 47 Orang Tewas

Goudreau yang menjalankan perusahaan keamanan Sivercorps USA, mengakui dirinya sebagai penyelenggara operasi dan mengatakan kepada Reuters bahwa Berry dan Denman terlibat di dalamnya.

Para pejabat Venezuela menuding AS dan tetangganya, Kolombia, berada di balik layar dalam upaya kudeta Venezuela ini.

Kedua negara membantah tuduhan itu, namun Departemen Luar Negeri AS juga tidak menanggapi dugaan keterlibatan warganya.

Baca juga: Venezuela Kirim 9 Ton Cadangan Emasnya ke Iran, Buat Apa?

Jaksa Agung Venezuela Tarek William Saab mengatakan, pasukan Venezuela telah menangkap 114 orang yang dicurigai dalam serangan, dan mereka sedang mencari 92 lainnya.

Lebih dari 25.000 tentara membantu memburu pemberontak lain yang beroperasi di negara itu, kata para pejabat.

AS telah memberlakukan sanksi ekonomi berat terhadap Venezuela, dalam upaya menggulingkan kekuasaan Maduro, yang dituduh melakukan kecurangan dalam pemilu 2018.

Baca juga: Kelaparan, Anak-anak di Venezuela Pingsan di Sekolah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Biden Menyesal AS Kirim Senjata ke Israel yang Menewaskan Warga Palestina

Biden Menyesal AS Kirim Senjata ke Israel yang Menewaskan Warga Palestina

Global
AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

Global
[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

Global
Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Global
Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Global
Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Global
Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Global
Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Global
India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

Global
Kepala Propaganda yang Melayani Ketiga Pemimpin Korea Utara Meninggal

Kepala Propaganda yang Melayani Ketiga Pemimpin Korea Utara Meninggal

Global
Jika Pasukan Perancis Dikirim ke Ukraina, Rusia Anggap Sasaran Sah

Jika Pasukan Perancis Dikirim ke Ukraina, Rusia Anggap Sasaran Sah

Global
Israel Buka Lagi Penyeberangan Kerem Shalom untuk Bantuan ke Gaza

Israel Buka Lagi Penyeberangan Kerem Shalom untuk Bantuan ke Gaza

Global
Di Museum Australia, Ada Toilet Khusus Perempuan

Di Museum Australia, Ada Toilet Khusus Perempuan

Global
Israel Buru Hamas dalam Serangan Besar-besaran di Rafah

Israel Buru Hamas dalam Serangan Besar-besaran di Rafah

Global
Malaysia Akan Hadiahkan Orangutan kepada Negara Pembeli Minyak Sawit, Serupa Diplomasi Panda dari China

Malaysia Akan Hadiahkan Orangutan kepada Negara Pembeli Minyak Sawit, Serupa Diplomasi Panda dari China

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com