Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Venezuela Tahan 2 Warga AS atas Upaya Kudeta Presiden Nicolas Maduro

Kompas.com - 05/05/2020, 16:32 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

CARACAS, KOMPAS.com - Dua warga AS ditangkap otoritas Venezuela, setelah mereka diyakini hendak melakukan kudeta untuk menggulingkan Presiden Nicolas Maduro.

Penangkapan itu terjadi sehari setelah Caracas mengumumkan berhasil menyingkap upaya "invasi" dari laut, di mana mereka menewaskan delapan penyerang dan menahan dua lainnya.

Dalam siaran televisi setempat, Presiden Nicolas Maduro tampil untuk mengungkap identitas dari dua warga AS yang ditangkap.

Baca juga: Mantan Pasukan Khusus AS Kisahkan Pimpin Kudeta Gulingkan Presiden Venezuela

Dilansir AFP Selasa (5/5/2020), dua orang itu bernama Luke Denman (34) dan Airan Berry (41), di mana keduanya disebut sebagai pasukan AS.

Jaksa Agung Venezuela, Tarek William Saab, mengklaim bahwa ada sekelompok "tentara bayaran" yang bekerja sama dengan pemimpin oposisi, Juan Guaido.

Kelompok itu menandatangani kontrak senilai 212 juta dollar AS (Rp 3,2 triliun), dengan dananya digelapkan dari perusahaan minyak negara, PDVSA.

AS, satu dari 50 negara yang mengakui Guaido sebagai presiden sementara sejak awal tahun lalu, menerapkan sanksi kepada PDVSA.

Washington kemudian mengizinkan Juan Guaido menggunakan dana yang dari akun yang dibekukan ke perusahaan berbasis di Houston, Citgo.

Saab menerangkan, Guaido menekan perjanjian dengan mantan anggota pasukan khusus AS, Jordan Goudreau, yang sempat muncul ke publik pekan lalu.

Baca juga: Maduro Perintahkan Angkatan Bersenjata Venezuela Waspadai Serangan dari Kolombia

Dalam unggahannya di sebuah lokasi rahasia, Goudreau yang adalah eks anggota Baret Hijau, kelompok elite Angkatan Darat AS, menghimpun kekuatan untuk melancarkan kudeta.

Veteran Perang Irak dan Afghanistan itu dituding melatih tentara bayaran untuk menyusup ke Venezuela dan menggulingkan Maduro.

Rencana mereka gagal setelah Kolombia, negara yang menentang keberadaan Maduro, menyita senjata yang diperuntukkan bagi grup itu.

Saab juga membagikan video memperlihatkan Goudreau, yang kini menjalankan perusahaan jasa keamanan bernama Silvercorp USA, mengaku operasi mengudeta Maduro masih berlangsung.

Sebagai tanggapan, pihak Guaido merilis keterangan yang membantah tudingan tersebut, termasuk menyanggah sudah menjalin kesepakatan dengan firma apa pun.

Baca juga: Angkatan Laut AS Siap Jalankan Misi Apa Pun di Venezuela

AS dan Kolombia disalahkan

Pada Minggu (3/5/2020), Caracas menerangkan ada sekelompok orang yang berusaha menyusup ke Venezuela menggunakan speedboat dari Kolombia.

Sasaran mereka adalah pantai di Negara Bagian La Guaira. Namun Caracas mengklaim, militer dan unit khusus kepolisian berhasil mencegat mereka.

Diosdado Cabello, wakil pimpinan Partai Sosialis, mengklaim operasi itu didalangi oleh Badan Pencegahan Narkoba (DEA) dibantu Kolombia.

Bogota jelas membantah klaim itu, dengan Presiden Nicolas Maduro mengaku operasi tersebut bertujuan untuk membunuh dirinya.

Venezuela berulang kali menuding Kolombia berusaha menggulinggkan pemerintahan mereka, dan mengizinkan tentara bayaran berlatih di wilayahnya.

Baca juga: Hampir 5.300 Orang Tewas di Venezuela karena Menentang Pemerintah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com