Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Sebut Keputusan Bush soal Perang Irak adalah yang Terburuk dalam Sejarah Amerika

Kompas.com - 06/05/2020, 08:53 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Senin (4/5/2020) mengatakan bahwa dia dipilih adalah satu-satunya alasan AS tidak akan berperang dengan Korea Utara.

Dia bahkan mengatakan bahwa keputusan mantan Presiden George W Bush dalam menyerang Irak merupakan keputusan terburuk dalam sejarah Amerika.

Selama wawancara eksklusif di kantor Oval dengan The Post, Trump mengatakan bahwa dia ternyata merupakan sosok pemimpin yang tidak memicu kebahagiaan bagi pihak oposisinya.

"Ingat tentang apa yang dikatakan orang-orang bahwa aku akan melakukan perang dalam 24 jam pertama sejak dipilih karena (pandangan mereka) tentang tipe kepribadianku? Mereka tidak mengenalku," kata Trump dalam sebuah percakapan panjang.

Baca juga: Trump Peringatkan Korban Meninggal Covid-19 di AS Bisa Capai 100.000 Orang

Selama percakapan itu, Trump juga memprediksi kekuatan perekonomian AS akan melambung dari krisis yang disebabkan wabah virus corona di akhir tahun ini.

Dikutip dari New York Post, Trump juga menyampaikan pendapatnya tentang penantangnya dari partai Demokrat, Joe Biden yang tengah dituduh melakukan pelecehan seksual.

Kembali pada soal perang Korea, Trump berkata, "Lihatlah Korea Utara, di mana perangnya (maksudnya perang AS dengan Korut)? Anda akan berada dalam situasi perang saat ini jika aku tidak terpilih, kalian berada dalam perang saat ini."

Presiden Trump dan pemimpin diktator tertinggi, Kim Jong Un telah mengembangkan jalinan persahabatan yang tidak biasa seperti menulis surat dan mengadakan beberapa pertemuan bersama yang sebelumnya dianggap mustahil.

Baca juga: Trump Sebut Wabah Covid-19 Terjadi karena Kesalahan Mengerikan China

Presiden dari Partai Republik yang mendekati masa akhir jabatan dan hendak mencalonkan diri lagi itu ditanya tentang harapannya selepas dia tidak menjadi presiden suatu saat.

Namun, pertanyaan itu malah membuatnya mengkritik tajam Presiden Bush yang telah memerintahkan perang melawan Irak setelah serangan 11 September 2001.

Trump juga mengatakan bahwa selama dia menjadi presiden, dia mengurangi jumlah pasukan AS yang dikerahkan ke luar negeri saat pemerintahan Bush dan Barack Obama.

"Lihat bagaimana kita (pemerintahan Trump) bersama pasukan militer AS, jejaknya jelas jauh berbeda. Ada penurunan 8.000 personil angkatan di Afghanistan, 4.000 di Irak dan nol di Suriah. Ini kesepakatan yang sangat berbeda, sangat jauh berbeda dari apa yang orang pikirkan (sebelumnya)."

Baca juga: Bicarakan Virus Corona, Trump Tiba-tiba Semprot Bush. Ada Apa?

Trump juga menjelaskan bahwa bukan berarti AS tidak akan melawan jika harus, tapi menurutnya, perang di Timur Tengah merupakan salah satu keputusan terburuk yang pernah dibuat mantan presiden Bush karena telah menghabiskan 8 triliun dolar AS.

"Mungkin keputusan terburuk yang dibuat dalam sejarah negara kita, perang di Timur Tengah itu. Jutaan orang terbunuh di kedua belah pihak," ujar Trump.

Pernyataan Trump itu merupakan buntut dari tidak adanya dukungan Bush terhadapnya saat proses pemakzulan presiden beberapa waktu terakhir.

Peninggalan Trump mungkin adalah 252 hakim federal yang sebelumnya belum pernah ada, serta dua hakim agung yang mengubah sistem peradilan AS sesuai citranya.

Baca juga: Janji Kampanye Trump: Vaksin Corona Siap Akhir Tahun Ini, Masa Depan Akan Luar Biasa

"Peninggalan saya, saya pikir (rakyat AS akan menilai) saya sebagai seorang presiden yang hebat. Itu yang saya inginkan. Bahwa saya presiden yang hebat, saya memperhatikan rakyat dan melindungi rakyat."

Trump yang menginginkan paket infrastruktur virus corona senilai 2 triliun dolar AS selanjutnya menyesalkan kenyataan bahwa sulit untuk mendanai perbaikan sederhana untuk jalan raya dan jembatan di AS.

"Jika Anda ingin memperbaiki jendela sekolah, atau ingin memperbaiki lubang atau jalan raya, seperti masalah besar dalam mendapatkan dananya, itu sangat menyedihkan."

Baca juga: Trump Ancam China, Harga Minyak Mentah Kembali Turun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com