Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertama Kalinya, "Lebah Pembunuh" Asia Terlihat di AS

Kompas.com - 04/05/2020, 22:26 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Pakar menyatakan, untuk pertama kalinya "lebah pembunuh" Asia terlihat di AS, dan menjadi ancaman yang akan mereka hadapi.

Lebah besar pemakan daging Asia, yang dikenal bisa membunuh 50 orang di Jepang setiap tahun, baru-baru ini terlihat di Negara Bagian Washington.

Kini, pakar asal New York City menerangkan, bukan tidak mungkin "lebah pembunuh" itu akan sampai ke tempat mereka, dilaporkan New York Post Minggu (3/5/2020).

Baca juga: Kamasutra Satwa: Alat Kelamin Lebah Jantan Meledak usai Bercinta

Pawang dari Kepolisian New York (NYPD), Anthony "Tony Bees" Planakis, mengingat dia pernah memperingatkan penegak hukum pada 2012.

"Saya mengatakan bahwa masalah mereka bukanlah tawon (bee), melainkan (lebah besar) ini," ujat Tony Bees yang dipanggil lagi dari pensiun.

Tony kemudian menunjukkan foto penyengat mematikan itu kepada polisi. Sontak, para penegak hukum langsung terperangah dengan apa yang mereka lihat.

"Saya menjawab 'ini dinamakan lebah besar Asia'. Jujur saja, pakaian saya tidak akan mampu mengatasi mereka," kata Tony Bees.

"Tentu saja. Ya Tuhan." Itulah jawaban Tony saat ditanya apakah hewan itu berbahaya bagi manusia. "Apakah Anda bisa lihat rahang bawah mereka?"

Lebah itu, yang bisa tumbuh hingga dua meter, pertama terdeteksi di Washington pada Desember, di mana pakar meyakini mereka terbawa ke AS dari China.

Tony Bees mengatakan, dia memperkirakan bahwa hewan tersebut akan sampai di Pesisir Timur dalam dua sampai tiga tahun mendatang.

Baca juga: Katanya Kena Corona, padahal Cuma Digigit Lebah

Dia menjelaskan dalam hal infiltrasi lokal, ruang hijau di kawasan luar bisa jadi akan menjadi tempat favorit bagi mereka.

"Yang dibutuhkan hanyalah beberapa lebah besar, dan Anda akan mendapatkan koloni," paparnya. Lokasi di Taman Botani Bronx adalah tempat ideal.

Pasalnya, tempat tersebut merupakan ruangan terbuka dengan banyak makanan. Mereka disebut menanam sarang mereka di pohon yang membusuk.

Pawang lebah Manhattan, Andrew Cote menerangkan, hewan itu kemungkinan bisa sampai dalam empat hari jika tak sengaja terbawa truk.

"Kita bisa memprediksi mereka akan tersebar di tempat ini di masa depan. Tak terbantahkan. Tak bisa mengadangnya jika sampai di Pesisir Barat," kata Cote.

Baca juga: Pertama Kalinya Lebah Setengah Jantan Setengah Betina Ditemukan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com