Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dr Zhang Jixian Ungkap 1 Keluarga Jadi Pasien Pertama Covid-19

Kompas.com - 01/05/2020, 15:05 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber Daily Mail

WUHAN, KOMPAS.com - Dr Zhang Jixian (54) mendapat pujian dari China karena menjadi pelapor pertama Covid-19 ke pihak berwenang setempat.

Dokter perempuan itu mengirim laporan mendesak ke Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) distriknya pada 27 Desember, setelah melihat 3 pasien dari 1 keluarga - pasangan lansia dan putra mereka - menderita "pneumonia misterius" yang sama.

Sebagai perbandingan, mendiang Dr Li Wenliang yang disebut whistleblower virus corona, termasuk ke golongan orang pertama yang memperingatkan penyakit "mirip SARS" di media sosial.

Dr Li Wenliang mengunggah pesan dalam obrolan grup pada 30 Desember, dan dihukum polisi karena "menyebarkan berita palsu". Dia kemudian meninggal pada 7 Februari karena Covid-19.

Baca juga: China Sebut Dokter Li Wenliang, Whistleblower Virus Corona, sebagai Martir

Beda halnya dengan Dr Zhang yang juga termasuk pelapor pertama Covid-19, ia menceritakan petugas CDC datang ke rumah sakitnya untuk melakukan penelitian pada hari yang sama. Ia menyebut reaksi itu "sangat tepat waktu".

Namun sebagaimana dilansir dari Daily Mail Rabu (29/4/2020), ada keraguan bahwa pejabat China mungkin sudah tahu tentang penyakit ini berminggu-minggu sebelum Dr Zhang mengirim laporan.

Dalam sebuah wawancara baru-baru ini, Dr Zhang mengingat bagaimana dia menemukan penyakit menular yang saat itu tidak diketahui, hampir sebulan sebelum Wuhan di-lockdown.

Kepada Outlook Weekly majalah yang dikelola pemerintah ia berujar, "(Saya) menemukan penularan dari manusia ke manusia pada saat itu, hanya saja itu tidak terlalu jelas."

"Misalnya dalam keluarga dengan 3 penghuni ini, putranya tidak tinggal bersama orangtuanya. Dia kembali untuk merawat mereka setelah mereka sakit dan kemudian membawa mereka ke rumah sakit..."

"Keluarga ini memiliki gejala yang hampir sama, (karena itu saya) yakin ada penularan dari manusia ke manusia."

Baca juga: Polisi Minta Maaf atas Hukuman ke Dr Li Wenliang, Warganet: Pergilah Minta Maaf ke Kuburannya

Ia mengatakan keluarga itu tidak mengunjungi Pasar Huanan, lokasi yang diyakini menjadi tempat dimulainya wabah Covid-19.

Dokter Li Wenliang dari balik ranjang rumah sakit. Dia menjadi pembicaraan sekaligus dianggap pahlawan karena memperingatkan virus corona sebelum menjadi wabah. Namun, unggahannya dianggap meresahkan publik hingga dia ditangkap polisi.Weibo via BBC Dokter Li Wenliang dari balik ranjang rumah sakit. Dia menjadi pembicaraan sekaligus dianggap pahlawan karena memperingatkan virus corona sebelum menjadi wabah. Namun, unggahannya dianggap meresahkan publik hingga dia ditangkap polisi.
"Saya cukup yakin pada saat itu bahwa itu adalah jenis virus pneumonia, tetapi tidak tahu apa sebenarnya virus itu," tambahnya.

Pada hari-hari berikutnya, dokter dan rekan-rekannya menerima setidaknya 4 pasien dengan gejala yang sama.

Dr Zhang segera mengatur mereka dirawat terpisah dan membeli Alat Pelindung Diri (APD) secara online untuk dipakai staf yang relevan, ungkapnya kepada The Paper.

Dr Zhang membela penanganan Beijing pada hari-hari awal wabah, dengan mengklaim itu adalah cara yang tepat bagi para pejabat untuk tidak memberitahu publik tentang infeksi penyakit sebelum ada kesimpulan ilmiah.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com