Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dr Zhang Jixian Ungkap 1 Keluarga Jadi Pasien Pertama Covid-19

Kompas.com - 01/05/2020, 15:05 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber Daily Mail

Kepada stasiun tv pemerintah CGTN dia mengatakan, "Saya pikir ada proses di balik pemahaman tentang apa pun, termasuk penyakit. Ketika hal-hal tidak sepenuhnya dipahami, Anda tidak bisa bicara terlalu banyak."

"Jika saya seorang ilmuwan, bagaimana saya bisa memberitahu publik apa pun sebelum ada kesimpulan?"

Para ahli China mengonfirmasi penularan virus corona dari manusia ke manusia pada 20 Januari - lebih dari 3 minggu setelah Dr Zhang memberitahu pihak berwenang.

Baca juga: Kronologi Perselisihan Australia-China soal Penyelidikan Asal-usul Covid-19

Sebagai seorang spesialis pernapasan di Rumah Sakit Pengobatan China dan Barat Terpadu di Provinsi Hubei, Dr Zhang dihujani banyak penghargaan oleh pejabat China, yang ingin membuktikan bahwa mereka tidak menutup-nutupi wabah tersebut.

Namun Dr Zhang mengaku tidak penting secara resmi diakui sebagai orang pertama yang mengeluarkan peringatan.

"Bagi saya itu sedikit berbeda. Sebagai seorang dokter, kami hanya melakukan pekerjaan kami, merawat pasien dengan baik, dan menghilangkan rasa sakit mereka."

Berbicara tentang hukuman yang diberikan ke Dr Li Wenliang, ia curiga bahwa koleganya itu yang seorang dokter mata, belum mengetahui "protokol yang ditetapkan untuk memberitahu orang-orang tentang penyakit menular."

"Jadi dia berbagi informasinya di WeChat dan itu menjadi viral."

Baca juga: Pemerintah China Putuskan Hukuman Polisi pada Dr Li Wenliang Tidak Layak

Dr Zhang menambahkan, kemungkinan Dr Li tidak memiliki kesadaran yang sama untuk melindungi diri seperti dokter pernapasan, dan oleh karenanya ia tertular dari seorang pasiennya.

Namun beberapa laporan menyatakan bahwa pihak berwenang kemungkinan sudah mengetahui virus ini selama berminggu-minggu ketika Dr Zhang menghubungi mereka.

Kasus pertama seseorang yang menderita virus corona jenis baru dapat ditelusuri kembali ke kasus 17 November di Provinsi Hubei, China, menurut catatan pemerintah yang ditunjukkan ke South China Morning Post.

Dokumen rahasia itu mengklaim ada 1-5 kasus baru yang dilaporkan setiap hari sejak tanggal itu dan seterusnya.

Dikatakan, angka harian dua digit pertama terjadi pada 17 Desember dan pada hari terakhir 2019 jumlah kasus melonjak jadi 266, sebelum bertambah 115 pada 1 Januari.

Baca juga: Penelusuran Pasien Nol Virus Corona Mengarah ke Kasus 17 November

Akan tetapi baru pada 7 Januari pihak berwenang China menyatakan telah mengidentifikasi virus baru.

CDC China pada hari itu mengumumkan bahwa virus tersebut termasuk keluarga virus corona, yang meliputi SARS dan flu biasa.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com