Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Unifikasi Korsel Sebut Rumor Kesehatan Kim Jong Un: Fenomena Infodemik

Kompas.com - 29/04/2020, 08:30 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

SEOUL, KOMPAS.com - Menteri Unifikasi Korea Selatan, Kim Yeon Chul sebagaimana dilansir dari Russian Today pada Selasa (28/4/2020) mengatakan rumor tentang kondisi kesehatan pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un adalah fenomena infodemik.

Menteri Kim Yeon Chul pada Selasa (28/4/2020) mengatakan di depan anggota parlemen Korea Selatan bahwa rumor yang simpang siur tentang kondisi Kim Jong Un adalah berita palsu.

Dia juga menambahkan kalau Seoul memiliki intelijen yang cukup yakin untuk meredam spekulasi-spekulasi yang ada.

Baca juga: AS Mulai Kumpulkan Data Intelijen Adik Kim Jong Un, Kim Yo Jong

Intelijen itu meyakini bahwa ketidakhadiran Kim Jong Un adalah karena dia sedang dilindungi dari penularan Covid-19.

Menteri Kim Yeon Chul juga membidik laporan CNN yang dikutip luas pekan lalu bahwa kondisi Kim Jong Un kritis pasca jalani operasi kardiovaskular. 

Daily NK yang berbasis di Seoul juga mengabarkan kalau pasca operasi, Kim jalani pemulihan di The Hyangsan Medical Center.

Baca juga: Kim Jong Un Mungkin Sembunyi karena Covid-19, Menteri Korsel Beberkan Temuannya

Menteri Kim Yeon Chul merespons sebagaimana dikutip Yonhap, "Itu (berita Daily NK) tidak logis. The Hyangsan Medical Center itu seperti klinik, fasilitas yang tak mampu lakukan operasi atau pun prosedur medis."

Oleh karenanya, Menteri Kim Yeon Chul menegaskan bahwa rumor tentang kesehatan Kim Jong Un seharusnya tidak disimpulkan apa adanya.

"Hal itu bisa dinilai sebagai fenomena infodemik. Kami punya kapasitas intelijen yang memungkinkan kami untuk mengatakan dengan yakin bahwa tidak ada tanda-tanda 'tak biasa' apa pun," ungkap Menteri Chul.

Baca juga: Korea Selatan Tahu di Mana Lokasi Kim Jong Un

Fenomena infodemik maksudnya fenomena banjir informasi yang membuat kesimpulannya menjadi lebih sulit.

Meski begitu, keberadaan pemimpin diktator Korea Utara masih menjadi misteri sampai hari ini.

Kim Jong Un mulai tidak hadir di muka publik sejak 15 April di mana seluruh rakyat Korea Utar merayakan peringatan nasional hari ulang tahun mendiang kakeknya, Kim Il Sung sekaligus pendiri negara itu.

Baca juga: Trump Isyaratkan Kim Jong Un Masih Hidup

Absennya Kim dari acara yang tidak pernah dia lewati sejak naik takhta itu memunculkan spekulasi terkait kondisi kesehatannya.

Namun, menurut Menteri Yeon Chul, hal itu tidak bisa dijadikan bukti yang kuat dalam situasi wabah virus corona.

Menurut Menteri Unifikasi Korea Selatan itu, Pyongyang mengurangi kegiatan peringatan di tengah wabah virus corona yang sampai detik ini dikabarkan nol kasus infeksi.

Baca juga: Masa Kecil Kim Jong Un: Bocah Manja yang Yakin Dirinya Manusia Setengah Dewa

Menteri Luar Negeri Korea Selatan, Kang Kyung Wha juga menepis spekulasi yang ada. Seperti Yeon Chul, dia juga mengatakan di hadapan parlemen kalau tidak ada tanda-tanda 'tidak biasa' di Korea Utara.

Bahkan menurut pihak Seoul, rumor kematian Kim terlalu dibesar-besarkan. 

Sementara itu, pada Senin lalu, seorang penasihat keamanan nasional untuk presiden Korea Selatan mengatakan bahwa pemimpin Korut masih hidup dan sehat.

Baca juga: Jika Kim Jong Un Meninggal, Apa yang Akan Terjadi pada Dirinya dan Korea Utara?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com