Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramadhan 2020, Masjid Inggris Lebih Ramai untuk Pemakaman Korban Covid-19

Kompas.com - 28/04/2020, 21:40 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

BIRMINGHAM, KOMPAS.com - Ketika Ramadhan 2020 berlangsung, masjid di Inggris yang biasanya ramai didatangi jemaah kini beralih lebih ramai didatangi untuk prosesi pemakaman jenazah korban Covid-19.

Masjid Jami Tengah Ghamkol Sharif di Birmingham contohnya. Tempat parkirnya diubah menjadi kamar mayat dengan kapasitas 150 jenazah.

Masjid ini salah satu yang tetap dibuka secara khusus di pusat kota Inggris, di saat masjid-masjid lainnya tetap ditutup saat Ramadhan 2020 karena pandemi virus corona.

Baca juga: Pemprov DKI: Masih Ada 40 Masjid yang Gelar Shalat Tarawih Saat PSBB

Dilansir dari pemberitaan AP  Selasa (28/4/2020), kamar mayat ini dikelola secara sukarela.

Terlihat deretan tenda putih, lemari berpendingin, dan tumpukan peti mati yang rapi. Ini menjadi bukti virus corona banyak memakan korban komunitas Muslim di Inggris.

London dan Midlands yang berpusat di Birmingham adalah dua wilayah multi-etnis yang mencatatkan jumlah kematian terbesar akibat Covid-19.

Mohammed Zahid takmir masjid yang membantu mendirikan kamar mayat bersama direktur firma pemakaman Muslim mengatakan, masjid di Birmingham biasanya mengadakan 1-2 pemakaman seminggu.

Dalam beberapa minggu terakhir, "kami melakukan 5-6 sehari," katanya dikutip dari AP.

Baca juga: Evaluasi Satu Minggu PSBB di Sumbar, Pasar dan Masjid Masih Ramai

"Anda dapat melihat bagaimana keluarga-keluarga itu berduka," kata Zahid (44) sambil mengenakan masker, baju pelindung, dan sarung tangan saat bergerak di antara peti mati.

Aturan social distancing yang ditetapkan pemerintah hanya mengizinkan maksimal 6 orang untuk menghadiri setiap pemakaman.

"Terutama ketika mereka tidak bisa ditemani sepupu serta saudara laki-laki dan perempuan - itu sangat sulit bagi mereka yang kehilangan orang-orang yang dicintai," kata Zahid yang telah kehilangan 2 bibi karena Covid-19.

"Apa yang Anda katakan kepada keluarga yang memiliki 5 putra atau putri, dan beberapa dari mereka harus tinggal di rumah?"

Baca juga: Kediaman Monster, Penjara Baru untuk Reynhard Sinaga Pemerkosa Terburuk dalam Sejarah Inggris

Kisah serupa juga terjadi di Masjid Green Lane di dekatnya, tempat peti mati tertumpuk di aula.

Biasanya masjid itu mengadakan 25 pemakaman setahun, tapi selama 3 minggu terakhir ini sudah ada 5 pemakaman per hari.

"Semua orang khawatir apakah anggota keluar mereka yang (meninggal) berikutnya, orang yang mereka cintai," kata Saleem Ahmed kepala kesejahteraan dan layanan masjid.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com