Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akibat Covid-19, Paskah di Yerusalem Terasa Muram

Kompas.com - 10/04/2020, 21:47 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber AFP

Ada pun pihak Palestina, mengonfirmasi lebih dari 250 kasus dengan satu kasus kematian.

Yerusalem merupakan "jantung" dari perayaan Paskah dunia, namun tahun ini tidak sama layaknya tahun-tahun sebelumnya.

Pada 2019, lebih dari 25.000 orang berkumpul di dekat Gereja the Holy Sepulchre untuk menghadiri Misa Palm Sunday yaitu menandai dimulainya Minggu Paskah.

Baca juga: Catatkan Kasus Covid-19 Terbanyak di Dunia, New York Gali Kuburan Massal

Layanan lewat daring

"Tetapi meskipun dalam keadaan sulit, mungkin ada hal-hal positif," kata Ibrahim Shomali, juru bicara Patriarkat Latin di Yerusalem.

Minggu ini, menurut Shomali, Misa Paskah akan disiarkan di televisi dan di jejaring sosial. Hanya enam biarawan yang akan hadir di gereja.

Menyaksikan massa secara daring akan menjadi satu-satunya cara Francis Gharfah dalam merayakan Paskah tahun ini.

Seorang Palestina dari Yerusalem timur, menyimpan dekorasi yang biasanya digunakan di dalam kotak penyimpanan ketika Paskah tiba dan memilih untuk tidak menyiapkan kue-kue tradisional.

"Situasinya dramatis," katanya kepada AFP, dia khawatir akan pekerjaannya di sebuah LSM, karena adanya virus corona.

Dia "sangat tersentuh" oleh foto-foto Paus Fransiskus yang merayakan Palm Sunday di Basilika Santo Petrus, namun kondisinya kosong dan hanya ditemani oleh beberapa pria dan wanita yang masing-masing berada di bangku yang terpisah.

"Orang-orang haus akan spiritualitas," kata Shomali, yang menemukan harapan besar dalam "kembalinya iman" di masa kelam ini.

Baca juga: Sehari Setelah Gencatan Senjata, Yaman Umumkan Kasus Covid-19 Pertama

Bitar berusaha untuk tetap optimis

"Segala sesuatu terjadi karena suatu alasan. Saya harap kita akan menjadi orang yang berbeda, bahwa kita akan menghargai hal-hal yang berbeda," kata Bitar. Dia meyakini proses itu akan terjadi begitu krisis virus corona berakhir.

Untuk menandai Paskah tahun ini, Bitar meletakkan kain yang dihias dengan gambar anak-anak ayam kuning kecil dan telur berbagai warna di pintu masuk rumahnya.

Keluarganya telah menciptakan sebuah studio foto yang diimprovisasi, putrinya dan cucu-cucunya menghias foto-foto yang dikelilingi oleh kelinci dan bunga.

Tetapi semua foto di dunia tidak akan sama dengan menghadiri gereja untuk Paskah. "Kami tinggal lima menit dari Gereja the Holy Sepulchre dan kami tidak bisa pergi ke sana," katanya sedih.

"Ini Menghancurkan hatiku," pungkas Bitar.

Baca juga: Hindari Gelombang Kedua Virus Corona, Italia Perpanjang Lockdown sampai 3 Mei

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com