PBB sendiri telah berulang kali menyerukan penghentian segera konflik di Yaman, untuk mencegah konsekuensi dari wabah virus corona.
Sistem perawatan kesehatan Yaman yang rusak sejauh ini belum mencatatkan kasus Covid-19, tetapi kelompok-kelompok bantuan telah memperingatkan, ketika nantinya ada kasus akan menjadi bencana besar.
Baca juga: Siapkan Rp 6,8 Triliun, Putra Mahkota Arab Saudi Bakal Beli Klub Liga Inggris
Tensi tinggi baru-baru ini terjadi lagi antara Houthi dan pasukan Yaman yang dibantu Riyadh, di sekitar distrik utara strategis Al-Jouf dan Marib, mengakhiri jeda selama berbulan-bulan.
Akhir bulan lalu pertahanan udara Arab Saudi menggagalkan serangan rudal Houthi di atas Riyadh dan kota perbatasan Jizan. Sebanyak dua warga sipil terluka, buntut dari serangan tersebut.
Itu merupakan serangan besar pertama di Arab Saudi sejak Houthi menawarkan gencatan senjata pada September 2019, setelah serangan ke instalasi minyak Arab Saudi.
Kemudian pekan lalu koalisi melakukan beberapa serangan udara di ibu kota Yaman yang dikuasasi pemberontak Sanaa, sebagai balasan atas serangan rudal.
Baca juga: Arab Saudi Cegat Serangan Rudal di Atas Riyadh, 2 Warga Sipil Terluka
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.