Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wabah Corona, Israel-Palestina Pertimbangkan Pertukaran Tahanan

Kompas.com - 04/04/2020, 16:23 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

YERUSALEM, KOMPAS.com -  Kepala Hamas, Yahya Sinwar mengatakan adanya kemungkinan inisiatif untuk bertukar tahanan dengan pihak Israel.

Pejabat Israel dan pemimpin Palestina dari gerakan Hamas di Jalur Gaza yang dikepung, telah bertukar pernyataan media meningkatkan prospek "peluang" untuk membebaskan beberapa tahanan Palestina.

Sebagai balasannya, Palestina harus mengembalikan sisa-sisa tentara Israel. Keadaan ini dipertimbangkan karena adanya wabah virus corona.

Baca juga: Hendak Beli Rokok di Tengah Lockdown Virus Corona, Pria Ini Dihentikan Robot Polisi

Israel telah mengonfirmasi 7.030 kasus virus corona di negaranya, termasuk 39 kematian yang disebabkan virus tersebut.

Sementara itu, pada wilayah Palestina yang diduduki oleh Israel, sebanyak 171 kasus telah terkonfirmasi secara resmi, termasuk satu kematian di Tepi Barat Palestina.

Menurut kelompok Addameer, sebuah kelompok hak asasi manusia tahanan, sekitar 5.000 warga Palestina saat ini ditahan di lebih dari 20 pusat penahanan Israel.

Baca juga: Melahirkan di Tengah Lockdown, Ibu di India Namai Bayi Kembarnya Corona dan Covid

Sementara itu, menurut pihak Israel, Hamas diyakini menahan jasad dua tentara Israel yang terbunuh selama perang pada 2014 di Jalur Gaza.

Pejabat militer dan politik Israel mengatakan kepada surat kabar Maariv bahwa ada "peluang terbuka" untuk memajukan kesepakatan pertukaran tahanan dengan Hamas.

Mereka mengatakan bahwa "pertemuan penting" sedang diadakan untuk membahas masalah tersebut di Kementerian Pertahanan.

Baca juga: Nenek 99 Tahun Dinyatakan Pulih dari Virus Corona

Menurut Maariv, memajukan kesepakatan pertukaran tahanan dengan Hamas, partai yang berkuasa di Jalur Gaza, akan direncanakan melalui "paket bantuan kemanusiaan".

Pemimpin Hamas Yahya Sinwar mengatakan pada Kamis (02/4/2020) bahwa ada inisiatif kemungkinan untuk (melakukan) tahap berikutnya dengan cara pertukaran tahanan.

"Militer Israel akan melakukan tindakan kemanusiaan yang lebih besar dari sekadar proses pertukaran, dengan membebaskan tahanan Palestina yang sakit, perempuan, dan ada kemungkinan bahwa kami menawarkan kembali sebagian (kesempatan lain)," kata Sinwar, tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Baca juga: Perawat Italia yang Fotonya Tertidur Viral Mengaku Terinfeksi Virus Corona

Sinwar memperingatkan Israel bahwa sayap bersenjata Hamas memantau dengan sangat hati-hati dan melaporkan bahwa virus corona mulai menyebar di antara tahanan Palestina yang ditahan oleh Israel. 

Sementara itu, Menteri Pertahanan Israel Naftali Bennett awal pekan ini berpendapat bahwa masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza (yang telah berada di bawah blokadenya selama hampir 13 tahun) harus didahulukan oleh pengembalian dua jasad militer Israel dari pihak Hamas.

"Saat ini ada pembicaraan tentang dunia kemanusiaan di Gaza - Israel, di dalamnya juga memiliki kebutuhan kemanusiaan, yakni pemulihan dari wabah ini," kata Bennett.

Baca juga: Pemerintah Kepulauan Falklands Umumkan Kasus Pertama Infeksi Virus Corona

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Diduga Coba Tembak Pendeta Saat Khotbah, Seorang Pria Ditangkap

Diduga Coba Tembak Pendeta Saat Khotbah, Seorang Pria Ditangkap

Global
Israel Perintahkan Evakuasi Warga dari Rafah Gaza Sebelum Serangan Terjadi

Israel Perintahkan Evakuasi Warga dari Rafah Gaza Sebelum Serangan Terjadi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com