Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belum Sampai Seminggu Terapkan Lockdown, Kekacauan Terjadi di India

Kompas.com - 29/03/2020, 17:17 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP,Aljazeera

Menurut statistik pemerintah India, setiap tahun ada lebih dari 9 juta buruh dari pedesaan yang merantau ke kota untuk mencari pekerjaan.

Mereka biasanya melamar di bidang konstruksi atau pabrik-pabrik.

3. Pekerja migran pulang jalan kaki

Dampak dari sangat terbatasnya transportasi umum, para pekerja migran memilih pulang jalan kaki.

Dari pantauan AFP pada Sabtu (28/3/2020) ribuan orang berjalan jauh pulang ke desanya.

Mereka juga hanya membawa sedikit uang dan makanan, karena restoran serta rumah makan tutup di sepanjang jalan.

Baca juga: Tanggapan Kemenlu soal WNI yang Disebut Berwisata ke India dan Tak Bisa Pulang ke Tanah Air

"Daripada mati kelaparan, kami memutuskan untuk berjalan," kata Dilipji Thakor, seorang pekerja di pusat perbelanjaan Ahmedabad.

Kana Ram, seorang pejabat distrik di pos perbatasan negara bagian Rajasthan dan Gijarat, mengatakan ada 21.000 orang yang melintas pada Kamis (26/3/2020).

Kemudian pada Jumat dia menuturkan jumlahnya menurun signifikan, tapi masih terlihat sekitar 500 orang melintas per jam.

4. Seorang suami bersepeda 12 km antar istri yang terluka

Dampak lockdown India turut menerpa seorang suami, yang harus bersepeda sejauh 12 km untuk mengantar istrinya yang terluka.

Pria ini menggendong istrinya dari Bharat Nagar ke Kanganwal untuk mengobati luka istrinya akibat kecelakaan kerja.

Pria bernama Devdutt Ram itu mengaku tidak cukup uang untuk membayar ambulans, sehingga memutuskan untuk mengantar sendiri istrinya dengan sepeda.

Baca juga: India Lockdown, Pria Ini Bersepeda 12 km Gendong Istrinya yang Terluka

5. Stok APD dan ventilator langka

Dilansir dari Aljazeera, sejumlah rumah sakit menyatakan kelangkaan stok masker N-95 dan Alat Pelindung Diri (APD).

Rata-rata jumlah tempat tidur rumah sakit di India adalah 0,7 untuk setiap 100.000 orang.

Jauh lebih sedikit dari negara seperti Korea Selatan (6 per 100.000) yang sanggup membendung penyebaran virus.

Ventilator (alat bantu pernapasan) di India juga terbatas. Ada hampir 100.000 ventilator, tapi sebagian besar dimiliki rumah sakit swasta dan sudah dipakai pasien dengan penyakit kritis.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com